Dampak Jatuhnya Boeing 737 Max 8 pada Industri Penerbangan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengambil langkah untuk melakukan inspeksi larang terbang sementara pesawat terbang Boeing 737 MAX 8 di Indonesia. Hal ini menyusul jatuhnya pesawat Ethiopians Airlines yang menggunakan jenis pesawat tersebut, sama dengan Lion Air JT 610.
Sebuah pesawat milik Ethiopian Airlines yang sedang terbang menuju Nairobi jatuh pada Minggu pagi. Akibat insiden ini, sebanyak 157 penumpang dan kru kabin tewas, di mana satu warga negara Indonesia (WNI) juga menjadi korban.
Kecelakaan pesawat ini mengingatkan akan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Pakis, Karawang pada 29 Oktober 2018 lalu. Sebab, pesawat yang digunakan Ethiopian Airlines sama dengan Lion Air, yakni Boeing 737 Max 8.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang meminta agar Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada penerbangan haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
Menyusul jatuhnya Lion Air JT 610 yang juga menewaskan seluruh penumpangnya, Boeing mengeluarkan pemberitahuan darurat bahwa input sensor yang salah dapat menyebabkan awak pesawat mengalami kesulitan mengendalikan pesawat, sehingga mengarah ke kemungkinan munculnya dampak terhadap medan.
Selain itu, model ini juga tidak memiliki fitur penggantian yang umum, yang memungkinkan pilot menarik pesawat secara andal dari nose dive, lapor Washington Post.
Setelah adanya insiden ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengambil langkah untuk melakukan inspeksi larang terbang sementara pesawat terbang Boeing 737 MAX 8 di Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan larangan dikeluarkan untuk memastikan bahwa pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang. Serta untuk menjamin keselamatan penerbangan di Indonesia.
"Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Ditjen Hubud adalah melakukan inspeksi dengan cara larang terbang sementara (temporary grounded), untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang (airworthy) dan langkah tersebut telah disetujui oleh Menteri Perhubungan," kata Dirjen Polana dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (11/3).
Untuk itu, Dirjen Polana mengimbau kepada seluruh maskapai penerbangan untuk mematuhi aturan yang berlaku sebab keselamatan adalah hal yang utama dalam penerbangan.
Berikut fakta-fakta hingga dampak dari pelarangan terbang sementara Boeing 737 Max 8.
2 Maskapai Indonesia Pakai Boeing 737 Max 8
Berdasarkan website resmi Boeing, terdapat 2 maskapai penerbangan di Indonesia yang mengoperasikan pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Yakni PT Garuda Indonesia sebanyak 1 unit dan PT Lion Air sebanyak 10 unit.
Lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) menyampaikan akan terus berkomunikasi dengan Ditjen Hubud sekiranya diperlukan langkah lanjutan guna memastikan kondisi airworthy (laik terbang) untuk Boeing 737- MAX 8.
Untuk itu, Dirjen Polana mengimbau kepada seluruh maskapai penerbangan untuk mematuhi aturan yang berlaku sebab keselamatan adalah hal yang utama dalam penerbangan.
Inspeksi Dilakukan Mulai Hari Ini
Dirjen Polana mengungkapkan inspeksi akan dimulai secepatnya mulai besok 12 Maret 2019. Apabila ditemukan masalah pada saat inspeksi, maka pesawat tersebut akan dilarang terbang sementara sampai dinyatakan selesai oleh inspektur penerbangan.
Menurutnya, sejauh ini, pengawasan untuk pengoperasian pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 sudah dilakukan sejak 30 Oktober 2018 lalu pasca kecelakaan JT610, bilamana jika terjadi masalah atau temuan hasil inspeksi pesawat langsung digrounded di tempat.
Ditjen Hubud terus berkomunikasi dengan Federal Aviation Administration (FAA), untuk memberikan jaminan bahwa seluruh pesawat Boeing 737 MAX 8 yang beroperasi di Indonesia laik terbang. FAA telah menerbitkan Airworthiness Directive yang juga telah diadopsi oleh Ditjen Hubud dan telah diberlakukan kepada seluruh operator penerbangan Indonesia yang mengoperasikan Boeing 737 MAX 8.
"Ditjen Hubud juga telah menerima pernyataan langsung dari Boeing Co., di mana pihak manufaktur menyampaikan akan memberikan keterangan terkini terkait hasil investigasi kecelakaan Ethiopian Airlines. Boeing Co. juga siap menjawab pertanyaan dari Ditjen Hubud tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan aiworthy jenis pesawat terbang Boeing 737-MAX 8."
Garuda Indonesia Utamakan Keselamatan Penumpang
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Akhsara Danadiputra (Ari Akhsara) menyatakan pihaknya akan mematuhi larang terbang sementara atau temporary grounded yang Boeing 737 Max 8 yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan pada sore ini.
"Berkaitan dengan Surat Edaran yang dikeluarkan sore ini oleh Kementerian Perhubungan RI Direktorat Jenderal Perhubungan Udara perihal Temporary Grounded untuk pelaksanaan Inspeksi atas seluruh B737MAX yang beroperasi di Indonesia, maka Garuda Indonesia melakukan grounded atas pesawat B 737 Max (hanya satu unit) sejak sore ini (11/3) sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Ari dalam keterangan resmi yang diterima Merdeka.com, Senin (11/3).
Dia mengungkapkan, sebagai provider jasa penerbangan yang turut mengoperasikan 1 (satu) armada Boeing 737 Max 8, Garuda Indonesia secara berkelanjutan terus melaksanakan prosedur inspeksi extra serta pemeriksaan berkala lanjutan terhadap fitur-fitur vital penunjang kelaikan armada seperti airspeed, altitude system, Flight control system hingga Stall management system dengan catatan hasil inspeksi No Fault Found (dengan hasil baik).
"Demikian juga Trainning Terhadap Pilot yang secara rutin berkala melaksanakan Proficiency Check di Simulator B 737 Max," ujarnya.
Lion Harap Operasional Tak Terganggu
Lion Air Group sebagai maskapai dengan kepemilikan pesawat Boeing 737 Max 8 terbanyak di Indonesia, akan menghentikan sementara pengoperasian (temporary grounded) 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dikuasai saat ini sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian.
Corporate Communications Strategic Danang Mandala Prihantoro mengatakan, upaya tersebut dilakukan dalam rangka memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Lion Air terus berkomunikasi dengan DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara) dalam kaitan menyampaikan informasi serta data-data pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8," kata Danang melalui keterangan resminya, Senin (11/3).
Dia menjelaskan, Lion Air akan meminimalisir dampak dari keputusan ini agar operasional penerbangan dapat berjalan dengan baik dan tidak terganggu.
China Setop Operasikan Pesawat Boeing 737 Max 8
Pemerintah China memerintahkan seluruh maskapai berhenti menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8. Regulator penerbangan Tiongkok menyampaikan dalam pengumumannya yang disiarkan pada pukul 09.00 waktu setempat, telah meminta seluruh maskapai penerbangan menarik seluruh pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan dan maskapai diberikan waktu sembilan jam sejak pengumuman disiarkan.
Namun, Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara, sebuah badan pemerintah yang mengawasi saham besar pemerintah China di maskapai penerbangan dan industri lainnya, mengumumkan melalui Weibo, sejam setelah pengumuman pelarangan disiarkan, semua pesawat induk Boeing 737 Max 8 telah ditarik. Walaupun kemudian unggahan di situs media sosial Weibo telah dihapus.
Situs web pelacakan penerbangan menunjukkan sejumlah maskapai penerbangan China mengganti operasional Boeing 737 Max 8 dengan Boeing 737-800 pada Senin pagi pada rute di mana mereka sebelumnya mengoperasikan pesawat jenis baru tersebut. Maskapai utama di China adalah salah satu maskapai yang paling banyak mengoperasikan Boeing 737 Max 8, setelah menerima pengiriman sebagian besar pesawat yang mereka pesan.
Sementara itu, dilansir dari laman Reuters, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 tidak ada pesawat Boeing 737 Max 8 yang terbang di atas China pada Senin. Data FlightRadar24 menunjukkan, sebagian besar dari 15 unit pesawat 737 Max milik Air China mendarat pada Minggu malam, dengan pengecualian dua yang mendarat pada Senin pagi rute internasional.
Baca juga:
Lion Air Resmi Hentikan Sementara Operasional 10 Pesawat Boeing 737 Max 8
Sepi Penumpang, Garuda Indonesia Rute Surabaya-Jember Tak Beroperasi Sementara
Ilham Habibie Buka Peluang Pesawat R80 Dijual ke Luar Negeri
Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Boeing 737 Max 8
Kemenhub Keluarkan Larangan Sementara Operasional Pesawat Boeing 737 Max 8