Dampak kemarau, harga cabai dan daging ayam ikut naik
Banyak petani yang kesulitan menanam cabai karena terbatasnya air. Ada juga petani yang mengalami gagal panen.
Dampak kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, tak hanya terjadi pada persoalan kesulitan air bersih dan mengeringnya lahan persawahan. Di Purwokerto, Jawa Tengah dampak kemarau dirasakan juga dengan naiknya harga cabai dan daging ayam.
Seorang pedagang cabai di Pasar Wage Purwokerto, Abidah (28) mengemukakan pasokan cabai dalam beberapa waktu terakhir sudah mulai berkurang karena banyak petani cabai yang tidak bisa panen.
"Banyak petani yang kesulitan menanam cabai karena terbatasnya air. Ada juga petani yang mengalami gagal panen, sehingga distribusinya ke pasaran berkurang," ujarnya, Jumat (7/8).
Dia mengemukakan, harga cabai rawit merah tembus Rp 65 ribu per kilogram. Padahal, sepekan lalu masih berkisar Rp 49 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai rawit merah, lanjutnya, juga diikuti dengan melonjaknya harga cabai merah keriting.
"Sepekan lalu, harga cabai merah keriting sekitar Rp 25 ribu per kilogram sekarang sudah mencapai Rp 35 ribu," katanya.
Tak hanya harga cabai, harga daging ayam potong juga naik. Menurut seorang pedagang ayam potong di Pasar Manis Purwokerto, Sihab (42) kenaikan harga daging ayam potong naik sekitar Rp 5 ribu.
"Harga ayam potong naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 27 ribu per kilogram, kini naik Rp 5 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Saya tidak tahu, kenapa harga ayam potong malah naik," katanya.
Baca juga:
Menteri Marwan perintahkan warga pakai dana desa atasi kekeringan
Bermalam di rumah warga, Ganjar ditagih atasi kekeringan di Wonogiri
Gubernur Rano Karno sebut Provinsi Banten darurat bencana kekeringan
Siasati musim kemarau, petani bisa tanam kedelai
Dilanda kekeringan, petani Cilacap jual bongkahan tanah sawah
Kekeringan, ratusan hektar sawah di Sukoharjo dipanen dini
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana Banyumas berhasil mengelola sampahnya sehingga menjadi bernilai jual? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi. Sampah menjadi persoalan pelik bagi sejumlah kota besar di Indonesia. Namun hal itu tidak berlaku bagi Banyumas. Di tengah permasalahan sampah di Indonesia, Banyumas memiliki ide inovasi pengelolaan sampah dan dapat menjalankannya dengan baik hingga dapat dikenal ke seluruh dunia berkat inovasi tersebut.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Di mana soto khas Banyumasan jenis Bancar banyak dijual? Penyebutan soto ini muncul lantaran penjualan soto ini berkembang di daerah dekat perempatan Bancar, Kecamatan Purbalingga.