Dapat Dana Segar Rp15,8 T dari IPO, Begini Rencana Kerja GoTo
GoTo berencana untuk memanfaatkan dana yang diperoleh dari penawaran saham melalui IPO, setelah dikurangi dengan biaya emisi, untuk keperluan modal kerja dalam mendukung strategi pertumbuhan Perusahaan.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GoTo mengumpulkan dana sebesar Rp15,8 triliun dari keseluruhan proses penawaran perdana atau Initial Public Offering (IPO). Dana itu, terdiri dari keberhasilan penghimpunan dana sebesar Rp13,7 triliun dari IPO serta menghimpun dana sebesar Rp2,1 triliun dari penjualan saham treasuri dalam rangka penjatahan lebih (greenshoe).
GoTo berencana untuk memanfaatkan dana yang diperoleh dari penawaran saham melalui IPO, setelah dikurangi dengan biaya emisi, untuk keperluan modal kerja dalam mendukung strategi pertumbuhan Perusahaan. Setidaknya rencana tersebut terdiri dari empat pilar.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
Pertama, mendorong pertumbuhan jumlah konsumen dan penggunaan layanan GoTo, melalui pengembangan produk dan sinergi antar layanan dalam ekosistem GoTo, sehingga semakin banyak konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang akan mendapat manfaat dari ekosistem GoTo.
Kedua, memperkuat pengalaman berbelanja dan bertransaksi di area terdekat (hyperlocal) didukung dengan pengembangan infrastruktur, agar konsumen dapat memperoleh akses layanan yang paling relevan dengan mudah, cepat, dan ekonomis.
Ketiga, memperkuat sinergi di dalam ekosistem, termasuk mendorong program loyalitas dan rewards kepada pelanggan, memperluas layanan keuangan, serta memperdalam nilai tambah layanan untuk pedagang.
Keempat, berinvestasi di kawasan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, termasuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia, Singapura dan Vietnam, melakukan investasi strategis, memperkuat investasi di teknologi dan infrastruktur serta transisi kepada kendaraan listrik.
GoTo telah menjadi pelaku pasar yang terkemuka di Indonesia dalam seluruh segmen bisnisnya. Dengan memperkuat sinergi serta memperbesar skala bisnis ekosistemnya, GoTo berada dalam posisi yang baik untuk terus bertumbuh.
Goto mencatatkan, nilai transaksi bruto (gross transaction value atau GTV) proforma sebesar Rp414,2 triliun (USD28,8 miliar) untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021. Pendapatan bruto proforma sebesar Rp15,1 triliun (USD1 miliar) untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021.
Jumlah pesanan proforma sebesar sekitar 2 miliar pesanan untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021. Lebih dari 55 juta pengguna yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting users atau ATU) secara proforma, per 30 September 2021.
Dalam platform Gojek, tercatat lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar, per 30 September 2021. Kemudian, untuk Tokopedia lebih dari 14 juta pedagang terdaftar, per 30 September 2021.
Ekonomi Digital Indonesia Terus Tumbuh
Indonesia adalah ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan kontribusi pendapatan domestik bruto (PDB) lebih dari Rp14,4 kuadriliun (USD1 triliun) atau 35,2 persen dari PDB Asia Tenggara, dengan populasi 274 juta jiwa. Ini menjadikannya negara terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keempat di dunia.
Indonesia dan Asia Tenggara memiliki populasi muda dan sangat melek teknologi dengan daya beli yang terus meningkat, yang akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital kawasan ini.
Meningkatnya permintaan terhadap seluruh layanan yang disediakan ekosistem GoTo, didorong dengan meningkatnya adopsi digital oleh konsumen di seluruh Asia Tenggara, telah menjadi dasar bagi kinerja keuangan yang kuat yang ditunjukkan oleh Perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Nilai GTV proforma GoTo telah menunjukkan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate atau CAGR) sebesar 46 persen antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan tahunan (year-on-year atau YoY) sebesar 62 persen antara kuartal ketiga tahun 2020 dan kuartal ketiga tahun 2021.
Pendapatan bruto proforma menunjukkan CAGR sebesar 56 persen antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan YoY sebesar 55 persen antara kuartal ketiga tahun 2020 dan kuartal ketiga tahun 2021. GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana.
(mdk/idr)