Dari Pantauan BI, Inflasi Agustus Diprediksi Sebesar 0,15 Persen
Sementara itu, secara tahunan inflasi berada pada angka 3,47 persen year on year (yoy). Sedangkan, untuk komoditas penyumbang inflasi masih sama dengan beberapa bulan sebelumnya. Yakni cabai merah yang kontribusi inflasinya mencapai 0,11 persen.
Survei pemantauan harga Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi di bulan Agustus berada di kisaran angka 0,15 persen. Hal itu disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo saat ditemui usai shalat jumat di Masjid BI, Jumat (30/8).
"Berdasarkan survei pemantauan harga sampai dengan minggu keempat diperkirakan bulan Agustus inflasi 0,15 persen mtm," kata Perry.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Sementara itu, secara tahunan inflasi berada pada angka 3,47 persen year on year (yoy).
Sedangkan, untuk komoditas penyumbang inflasi masih sama dengan beberapa bulan sebelumnya. Yakni cabai merah yang kontribusi inflasinya mencapai 0,11 persen.
"Cabai merah inflasi 0,11 persen, emas perhiasan 0,08 persen, cabai rawit 0,05 persen dan lain lain tak terlalu besar," ungkapnya.
Perry mengungkapkan, ada juga beberapa komponen yang mengalami deflasi. Salah satunya tarif angkutan udara.
"Deflasi terjaga tarif angkutan udara 0,09 persen, bawang merah deflasi 0,07 persen, kemudian juga daging ras deflasi 0,02 persen, dan beberapa komoditas sayuran," ujarnya.
Perry menjelaskan cabai selalu menjadi penyumbang inflasi sebab kondisi cuaca yang sedang tidak mendukung. Sehingga beberapa produksi si sejumlah daerah menjadi terganggu.
"Tapi kami melihat ini bersifat temporer, insya Allah beberapa bulan ini sudah mulai masuk panen cabai dan karena akhir tahun ini kami masih meyakini inflasi akan di bawah 3,5 persen," tutupnya.
Baca juga:
Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Ekonomi Makro 2020, Berikut Rinciannya
Ada Kemarau Panjang, BI Optimis Inflasi Tetap di Bawah 3,5 Persen
Pemerintah Diminta Waspada Inflasi dari Bahan Pangan di 2020
PNS Harap Ada Kenaikan Gaji di 2020 Menyesuaikan Inflasi
Jokowi Sampaikan Asumsi Ekonomi Makro RAPBN 2020
Di HUT BEI ke-42, Bos OJK Sebut Ekonomi Indonesia Masih Positif
BI Sebut Kenaikan Harga saat Idul Adha Tak Pengaruhi Inflasi