Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024
Nilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.
Perry menjelaskan, penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter BI pada bulan April 2024.
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024
- Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun
- Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.403 Triliun, Bank Indonesia: Masih Tetap Terkendali
- Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
- Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) melaporkan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat sepanjang bulan Mei 2024 ini.
Perry menjelaskan, penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter BI pada bulan April 2024.
Di mana pada bulan lalu, pihaknya memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 6,25 persen atau naik 25 basis point (bps).
"Nilai tukar Rupiah secara bulanan pada Mei 2024 (hingga 21 Mei 2024) kembali menguat 1,66 persen point to point (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49 persen (ptp)," kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (22/5).
Perry menyebut, respons kebijakan ini juga mendorong masuk aliran modal asing, terutama ke SBN dan SRBI, sebesar USD 4,2 miliar pada bulan Mei 2024.
merdeka.com
Dengan perkembangan ini, nilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand yang masing-masing sebesar 4,91 persen, 5,52 persen, dan 5,99 persen.
Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan stabil dengan kecenderungan menguat yang didorong oleh imbal hasil yang menarik sejalan dengan kenaikan BI-Rate, premi risiko yang turun, prospek perekonomian yang lebih baik, dan komitmen Bank Indonesia untuk terus menstabilkan nilai tukar Rupiah.
"Kami juga erus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah, termasuk melalui penguatan strategi operasi moneter yang pro-pasar dengan mengoptimalkan instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI," tutup Perry.