Defisit Neraca Perdagangan 2018 Terburuk, Menko Darmin Sebut Imbas Ekonomi Tumbuh
Menko Darmin menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tetap solid meskipun neraca perdagangan mengalami defisit. Menurutnya, defisit itu terjadi karena ekonomi Indonesia terus berjalan. Menko Darmin menyebut dengan pertumbuhan ekonomi berada diatas lima persen secara otomatis membuat laju impor tinggi.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tetap solid meskipun neraca perdagangan mengalami defisit. Menurutnya, defisit itu terjadi karena ekonomi Indonesia terus berjalan.
"Jadi ini ekonomi kita itu defisitnya di neraca perdagangan besar itu, justru karena ekonominya jalan," kata Menko Darmin di Kantornya Jakarta, seperti ditulis Rabu (16/1).
-
Kapan Nadia resmi dipersunting kekasihnya? Nadia Soekarno baru saja resmi dipersunting kekasihnya Kama Sukarno pada 27 Januari 2024.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini diperkirakan masih akan tumbuh sekitar 5,2 persen pada kuartal IV-2018 mendatang.
Menko Darmin menyebut, dengan pertumbuhan ekonomi berada diatas lima persen secara otomatis membuat laju impor tinggi. Sebab, ada beberapa komoditas bahan baku yang memang belum bisa dihasilkan di dalam negeri, Sehingga mau tidak mau memaksa untuk memilih impor.
"Ekonomi kita itu tumbuh dengan baik tidak seperti tahun-tahun lalu sehingga mau tidak mau impornya tetap tumbuh dengan cepat, karena kita perlu barang-barang impor, karena kita tidak menghasilkan itu selama ini, atau memilih komoditas mana yang meningkat," sebutnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit sebesar USD 1,10 miliar pada Desember 2018. Dengan demikian sepanjang 2018 Indonesia defisit sebesar USD 8,57 miliar. Dengan demikian, defisit itu menjadi yang terbesar sejak tahun 1975 lalu.
Berdasarkan data, pada 1975 defisit neraca perdagangan hanya sebesar USD 391 juta. Secara spesifik, dia menyebutkan jika dirujuk berdasarkan data sebelum 2018, defisit yang tercatat pada 2014 tercatat sebesar USD 2,20 miliar, kemudian di 2013 sebesar USD 4,08 miliar dan pada 2012 sebesar USD 1,7 miliar.
Sementara, sejak 1975 hingga 2012, neraca perdagangan Indonesia terus mengalami surplus sebagaimana yang terjadi di 2015 hingga 2017. Adapun surplus yang terbesar berdasarkan catatan BPS adalah sebesar USD 39,73 miliar pada 2006.
Baca juga:
Menko Darmin Soal Defisit Neraca Perdagangan: Impor Migas Susah Ditekan
Ekonom: Defisit Neraca Perdagangan 2018 Terburuk Sepanjang Sejarah
BPS Sebut Defisit Neraca Perdagangan 2018 Terbesar Sejak 1975
BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Defisit USD 8,57 Miliar Sepanjang 2018
BI Prediksi Neraca Perdagangan Sepanjang 2018 Alami Defisit
Neraca Perdagangan 2018 Dituding Terburuk Sepanjang Sejarah, Ini Respons Menko Darmin
Ini 5 Sektor Industri Ekspor Andalan Perbaiki Neraca Perdagangan