Deretan permintaan pengusaha kepada pemerintah dalam majukan industri agro
Hilirisasi komoditas agro nasional seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan cokelat belum dilakukan secara maksimal menjadi bahan baku industri antara dan industri hilir berbasis agro. Padahal komoditas asal Indonesia itu, memiliki kualitas terbaik di dunia.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta keberpihakan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan sektor industri agro sebagai salah satu sumber kemajuan ekonomi.
"Produk industri agro Indonesia harus terus diperkuat jangan sampai ketinggalan dengan negara lain," ucap Wakil Ketua Kadin Bidang Perindustrian, Johnny Darmawan dalam Focus Group Discussion (FGD) di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (15/2).
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Mengapa kelapa sawit cocok dibudidayakan di Indonesia? Kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, sebagian kecil wilayah Afrika, dan Amerika Latin.
-
Apa manfaat kelapa sawit untuk kesehatan manusia? Minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit adalah salah satu bahan pokok yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memasak berbagai macam makanan. Minyak goreng kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan lemak tak jenuh yang tinggi, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung.
-
Bagaimana kelapa sawit pertama kali diperkenalkan dan ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Di mana penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan secara komersial di Indonesia? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
Dia mengatakan, hilirisasi komoditas agro nasional seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan cokelat belum dilakukan secara maksimal menjadi bahan baku industri antara dan industri hilir berbasis agro. Padahal komoditas asal Indonesia itu, memiliki kualitas terbaik di dunia.
Johnny menyebutkan produk industri agro Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain, sebab dari 37 golongan produk industri agro, 57 persen di antaranya masih berada pada kategori lemah, dibanding dengan Thailand, Vietnam, dan Singapura.
"Kita harapkan perusahaan industri agro dapat lebih berdaya saing tinggi secara berkesinambungan," kata Johnny.
Dorongan terhadap Industri agro menurut dia penting dilakukan karena negara maju cenderung mengandalkan pasokan dari negara berkembang. Johnny menilai peluang industri agro seharusnya mampu mengangkat pendapatan nasional Indonesia.
"Potensi sumber daya Indonesia sangat melimpah sehingga pemanfaatannya harus mendapat prioritas tersendiri dalam kegiatan pembangunan," kata dia.
Dia juga mengatakan, penerapan hasil riset dan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya pertanian ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan. Pihaknya juga berharap nantinya akan ada kebijakan strategis bagi pengembangan industri berbasis agro, seperti kepastian dan keberpihakan pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan baku.
Menurutnya, kebijakan untuk mengenakan pajak ekspor yang tinggi bagi komoditas pertanian utama dapat menjamin ketersediaan bahan baku dan mendorong percepatan hilirisasi industri berbasis agro dalam jangka panjang.
"Kebijakan ini akan mendorong tumbuhnya hilirisasi industri berbasis agro secara berkelanjutan," kata dia.
Selain itu, pemerintah diharapkan tetap konsisten dan konsekuen terhadap kebijakan dan fokus pada pendalaman struktur industri agro. Langkah tersebut bisa dilakukan dengan menyediakan perangkat aturan dan regulasi yang memberi insentif bagi perusahaan yang serius dan konsisten melaksanakan hilirisasi industri berbasis agro dan perbaikan infrastruktur penunjang secara paripurna.
"Aturannya dapat berupa kebijakan pajak, bea keluar, aturan ketenagakerjaan, perizinan, pertanahan, dan keringanan bea masuk (BM) peralatan dan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi industri hilir agro selama teknologi dalam negeri belum siap," tambah dia.
Baca juga:
Bos Kadin dukung keputusan Jokowi bandara diserahkan ke swasta
Dorong produk lokal di e-commerce, Kadin minta pajak UMKM dibebaskan
Bos Kadin sebut ekspor RI turun akibat minimnya perjanjian dagang
Kadin: Maraknya kecelakaan kerja di konstruksi karena minimnya tenaga kerja terampil
Pengusaha: Mau sampai berapa kapal yang ditenggelamkan Menteri Susi?