Deretan Strategi Presiden Jokowi Tangkal Dampak Virus Corona ke Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas lanjutan pembahasan dampak virus corona atau Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia. Presiden Jokowi menginstruksikan sejumlah poin kepada para menteri. Dia meminta seluruh instrumen disiapkan dan dipergunakan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas lanjutan pembahasan dampak virus corona atau Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia. Presiden Jokowi menginstruksikan sejumlah poin kepada para menteri.
"Pertama saya minta seluruh instrumen disiapkan dan dipergunakan dalam rangka memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi kita baik instrumen moneter maupun instrumen fiskal," kata Presiden Jokowi, Jakarta, Selasa (25/2).
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dari sisi moneter, Presiden Jokowi menyambut positif keputusan Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga acuan dan melakukan relaksasi moneter dalam rangka mendukung ekonomi nasional.
Kedua, hari ini pemerintah memutuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dalam mendorong ekonomi baik dari sisi konsumsi, investasi dalam meningkatkan kembali sektor pariwisata terutama di Bali, di Sulawesi Utara dan di Kepulauan Riau.
"Di mana daerah-daerah wisata ini lah yang sering dikunjungi turis turis dari RRT (Tiongkok) dan kita tahu kita sedang hadapi tekanan akibat penurunan wisatawan dari RRT," ucapnya.
Kepala negara juga meminta memaksimalkan konferensi dalam negeri atau MICE di daerah-daerah tersebut. Serta ditingkatkan promosi menyasar ceruk pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif destinasi karena batal mengunjungi RRT, Korea dan Jepang.
"Saya minta agar insentif dan upaya dilakukan secara bersamaan dan saling dukung mendukung tangkal dampak virus corona," imbuh Presiden Jokowi.
Percepat Belanja Pemerintah
Presiden Jokowi mengingatkan agar kementerian lembaga mempercepat belanja. Khususnya, untuk menteri dalam negeri agar diingatkan gubernur, bupati, dan walikota supaya merealisasikan belanja APBD-nya masing-masing.
"Juga pastikan mengenai percepatan pencairan dana desa, kita tahu beberapa sudah sampai di desa, tapi segera dorong mereka agar belanja sesuai dengan rencana yang sudah mereka miliki," ucapnya.
Presiden Jokowi melanjutkan mendorong program-program perlindungan sosial segera dieksekusi dengan baik. Seperti PKH, bansos-bansos lainnya dan progam program padat karya yang berdampak langsung pada masyarakat.
"Itu dilakukan kembali, kemudian PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian dalam membangun irigasi misalnya, KKP, saya minta di percepat realisasinya," kata Presiden Jokowi.
Terakhir, Presiden Jokowi meminta untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan supaya betul-betul dijalankan secara efektif dan di kontrol di lapangan. "Sehingga kita bisa menekan impor, saya rasa itu yang menjadi prioritas kita," pungkas Presiden Jokowi.
(mdk/bim)