Desember 2017, ekspor Indonesia turun jadi hanya USD 14,79 miliar
Ekspor non migas Desember 2017 tercatat USD 13,28 miliar atau turun 5,41 persen dibanding November 2017. Sementara dibanding ekspor non migas Desember 2016 naik 5,56 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor lndonesia pada Desember 2017 mencapai USD 14,79 miliar atau menurun 3,45 persen dibanding November 2017. Sementara dibanding Desember 2016, angka ini meningkat 6,93 persen.
Ekspor non migas Desember 2017 tercatat USD 13,28 miliar atau turun 5,41 persen dibanding November 2017. Sementara dibanding ekspor non migas Desember 2016 naik 5,56 persen.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2017 mencapai USD 168,73 miliar atau meningkat 16,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, sedangkan ekspor non migas mencapai USD 152,99 miliar USD atau meningkat 15,83 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Senin (15/1).
Suhariyanto mengungkapkan, penurunan terbesar ekspor non migas pada Desember 2017 terjadi pada perhiasan/permata sebesar USD 205,2 (38,83 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD 421,0 juta (126,05 persen).
"Menurut sektor, ekspor non migas hasil industri pengolahan Januari Desember 2017 naik 13,14 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 7,79 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 33,71 persen," ujarnya.
Ekspor non migas Desember 2017 dikirim ke China dengan nilai yaitu USD 2,19 miliar, disusul Jepang USD 1,47 miliar dan Amerika Serikat USD 1,42 miliar dengan kontribusi ketiganya mencapai 38,31 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar USD 1,33 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor lndonesia terbesar pada Januari-Desember 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD 29,18 miliar (17,29 persen).
"Diikuti Jawa Timur USD 18,43 miliar (10,92 persen) dan Kalimantan Timur USD 17,63 miliar (10,45 persen)."
Baca juga:
Kemendag sebut impor beras khusus untuk kepentingan pengusaha
Menengok untung rugi kapal asing pencuri ikan diberikan untuk nelayan RI
Menteri Susi akui ekspor perikanan stagnan di 2017
Bos Bukalapak klaim 60 persen produk di situsnya hasil anak negeri
E-commerce diserbu produk China akibat tingginya permintaan penduduk RI