Di balik ngototnya bos Pelindo II tolak Pelabuhan Cilamaya
Bila itu semua selesai, diperkirakan konstruksi pelabuhan itu bisa dimulai 2016 dan target rampung 2021.
Kementerian Perhubungan memutuskan bakal menggelar tender proyek Pelabuhan Cilamaya, Karawang, tahun mendatang. Proyek pelabuhan penyangga Tanjung Priok itu diminati banyak investor asing, diantaranya berasal dari Jepang dan Korea Selatan.
Dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) sudah selesai sejak tahun lalu. Menyusul studi kelayakan (FS) yang tuntas 2012. Detail Engineering Design (DED) guna melengkapi studi diharapkan selesai tahun ini.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Apa tujuan utama Pemilu di Indonesia? Tujuan Pemilu secara Umum Tujuan pemilihan umum (Pemilu) secara umum adalah untuk memilih wakil rakyat dan membentuk pemerintahan baru sesuai dengan kehendak rakyat.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu di Indonesia? Tujuan utama dari pemilu adalah untuk menjunjung tinggi sistem demokrasi, di mana partisipasi warga negara dalam proses politik sangat penting.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Pelindo mencatat raihan positif di bidang pariwisata maritim? Pelindo Regional 3 Bali, mencatat raihan positif dalam bidang pariwisata maritime dalam 10 bulan terakhir 2023, jumlah wisatawan asing yang tiba melalui kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, sebanyak 21.842 orang.
-
Siapa yang diuntungkan dari Pemilu di Indonesia? Dengan adanya pemilu, para pemimpin yang terpilih dapat secara sah dan demokratis memegang kekuasaan.
Bila itu semua selesai, diperkirakan konstruksi pelabuhan itu bisa dimulai 2016 dan target rampung 2021.
Proyek tahap pertama menelan investasi Rp 23,9 triliun. Bakal dibangun terminal peti kemas kapasitas 3,75 teus, terminal mobil 1,03 juta CBU.
Kemudian, dermaga kapal negara dan bahan bakar, terminal ro-ro dan alur pelayaran sedalam -17 mLWS.
Sayang, proyek itu ditentang Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II R.J Lino. Berikut alasan penolakannya.
Hanya menguntungkan Singapura
Pembangunan Pelabuhan Cilamaya dinilai kian menguntungkan Singapura. Sebab negara kota itu bakal tetap menjadi tempat bersandar kapal berukuran jumbo. Sementara, Indonesia hanya kebagian kapal minj.
"Jadi yang masuk ke Cilamaya dan Tanjung Priok nanti kapal volume kecil. Ini mereka kapal besar transhipment di Singapura. Saya curiga ini kepentingan Singapura," kata Lino, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, Indonesia bisa mengambil alih peran Singapura. Asalkan, pemerintah membatalkan pembangunan Pelabuhan Cilamaya dan fokus perluasan Tanjung Priok.
"Kalau saja Priok terus diperbesar semua kesitu, kapal besar masuk biaya akan bisa di tekan. Kalau ke Cilamaya maka kapal yang masuk volume kecil, transhipment di Singapura," tegasnya.
Pembangunannya boros
Lino menyebut pembangunan Pelabuhan Cilamaya sebuah pemborosan. Terlebih lagi, dia menilai pelabuhan itu tidak akan berdampak signifikan pada perbaikan industri pelayaran nasional.
"Sekarang masalahnya Tanjung Priok itu apa? Akses. Jadi buat apa bangun pelabuhan baru. Cilamaya itu butuh Rp 25 triliun, kalau bangun jalan hanya Rp5 triliun itu sudah beres," katanya, di Jakarta, beberapa waktu lali.
Menurutnya, dana pembangunan Cilamaya dapat dipakai untuk revitalisasi pelabuhan eksisting. Seperti, memperdalam alur pelayaran pelabuhan atau memperbaiki sistem komunikasi yang berimplikasi positif pada meningkatnya pelayanan pelabuhan.
"Di sisi regulasi, perizinan mulai bea cukai bagus, tapi yang lain bagaimana? perdagangan, perindustrian, pertanian, terkait dengan karantina, itu yang sering membikin lama dan cost lebih mahal. Lebih baik itu yang diperbaiki," pungkas Lino.
Mematikan Tanjung Priok
Lino mengatakan Pelabuhan Cilamaya berpotensi mematikan bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kalau nanti enggak terkonsentrasi, nanti enggak ada yang ke Indonesia, semuanya lari ke Singapura," ujar Lino di kantornya, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia mencontohkan, Belanda, Jepang, dan Thailand mulai membangun pelabuhan baru ketika pelabuhan lama tidak memungkinkan lagi untuk diperluas karena berada di sungai. Sementara di Indonesia, Pelindo tengah membangun terminal peti kemas di Kalibaru berkapasitas 5 juta teus hingga 14 juta teus.
Dia optimistis, pembangunan proyek perluasan Tanjung Priok itu membuat Pelindo mampu melayani seluruh aktivitas ekspor dan impor. "Itu hampir 20 juta teus untuk new Tanjung Priok. Ditambah Tanjung priok yang sekarang 8 juta teus," kata dia.
(mdk/noe)