Di depan ratusan pengusaha, Sri Mulyani bahas tantangan pembangunan infrastruktur RI
Minat investor terhadap infrastruktur di Indonesia masih menghadapi tantangan terutama persoalan pengurangan risiko proyek, terbatasnya kapasitas fiskal daerah dan pusat, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang infrastruktur.
Minat investor terhadap infrastruktur di Indonesia masih menghadapi tantangan terutama persoalan pengurangan risiko proyek, terbatasnya kapasitas fiskal daerah dan pusat, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang infrastruktur.
Proyek-proyek besar masih harus meyakinkan para investor potensial, serta dilakukannya perbaikan kapasitas kelembagaan, peraturan dan pengamanan terhadap ekonomi biaya tinggi untuk memfasilitasi pelaksanaan proyek dan pengoperasian aset serta pemeliharaan baik di tingkat nasional maupun pemerintah daerah.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
Hal ini menjadi topik bahasan ratusan praktisi dan pebisnis serta investor dalam dan luar negeri, dalam dialog dengan Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pada acara Deloitte Infrastructure CEO Forum 2018.
"Forum ini saya rasa merupakan forum yang kita perlu untuk terus tingkatkan, kebutuhan Indonesia untuk membangun infrastruktur menggunakan skema public private partnership itu masih perlu untuk terus diperbaiki," kata Menkeu Sri Mulyani di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (20/9).
Dia mengungkapkan saat ini sudah banyak kementerian dan lembaga terkait yang sudah mulai memahami skema tersebut. Namun pemahaman dan pengetahuan untuk mendesain suatu proyek infrastruktur dengan skema private public masih perlu didampingi.
Pendampingan tersebut, lanjutnya, bisa dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari institusi hingga akademisi. "Dan saya sudah meminta tentu saja sudah banyak institusi untuk ikut membantu termasuk universitas untuk membantu, saya rasa ini perlu untuk dipercepat," imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwasanya infrastruktur bukan hanya soal bangunan saja. Melainkan banyak dimensi lain yang terkait dengan pembangunan sebuah infrastruktur.
"Kita juga tahu bahwa banyak infrastruktur itu sebetulnya tidak hanya sekedar membangun tembok dan aspal dan yang lain-lain tapi banyak sekali dimensi legalnya legal contractnya, financial skemanya yang semuanya membutuhkan juga pemikiran dan perencanaan dan kemudian desain yang bisa diimplementasikan secara baik," jelasnya.
Dia juga berharap skema pembiayaan infrastruktur bisa lebih beragam lagi, tidak hanya mengandalkan uang negara atau pemerintah.
"Saya menginginkan tentu saja makin banyak diversifikasi dari cara pembiayaan yang tidak hanya sekedar jaminan pemerintah atau melalui tambahan pinjaman tapi bisa lebih diversifikasi dalam bentuk ekuitas sehingga kita juga bisa memperbaiki profile risiko dari bangunan infrastruktur di Indonesia."
Dalam kesempatan serupa, Claudia Lauw Lie Hoeng, selaku Country Leader Deloitte Indonesia menegaskan komitmen Deloitte di Indonesia sebagai firma layanan jasa profesi keuangan terbesar di dunia siap memfasilitasi pertemuan dengan para calon investor.
"Mempertemukan para pemimpin bisnis, investor, pakar industri, kontraktor dan sponsor proyek untuk membahas solusi inovatif serta mencakup berbagai pembahasan mendalam mengenai tren makroekonomi di Indonesia maupun kawasan regional," ujarnya.
Para pemangku kepentingan dalam forum ini sekaligus membahas berbagi isu strategis yang akan disampaikan kepada pemerintah dan para pemimpin regional, yang akan berkumpul di Bali Oktober mendatang dalam rangka International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group Annual Meeting. Isu pembiayaan, kesiapan SDM serta manajemen kerjasama Pemerintah dan badan, usaha menjadi penentu terpenuhinya kebutuhan percepatan dan perluasan infrastruktur prioritas, termasuk infrastruktur perkotaan seperti sistem angkutan cepat massal (mass rapid transit system), air, konektivitas pelabuhan, jalan, energi, serta infrastruktur sosial seperti rumah sakit.
Baca juga:
Kena proyek Tol Depok-Antasari, 525 makam di Limo direlokasi
Kementerian PUPR terus dorong inovasi teknologi pembangunan terowongan
Pembangunan MRT BSD bergantung pada kucuran dana investor
Angkasa Pura dan TNI AU belum sepakat batas pengelolaan Bandara Purbalingga
Proyek perluasan Bandara Bali, Angkasa Pura sebut tak ada bantuan dari IMF