Di KTT G20, Trump & Xi Jinping Sepakat Gencatan Perang Dagang dan Kembali Berunding
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan bilateral yang sangat dinanti-nantikan di KTT G-20 di Osaka, Jepang. Kedua pemimpin itu dilaporkan setuju untuk melanjutkan negosiasi perdagangan setelah serangkaian kenaikan tarif impor hingga menimbulkan perang dagang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan bilateral yang sangat dinanti-nantikan di KTT G-20 di Osaka, Jepang. Kedua pemimpin itu dilaporkan setuju untuk melanjutkan negosiasi perdagangan setelah serangkaian kenaikan tarif impor hingga menimbulkan trade war atau perang dagang antar kedua negara.
Sebelumnya, negosiasi Trump dan Xi Jinping sempat terhenti karena tidak mencapai kata sepakat. Seperti diketahui, perang dagang yang terjadi antar kedua negara raksasa tersebut memberi dampak besar dan mengancam ekonomi global.
-
Di mana patung-patung perunggu ditemukan? Para arkeolog menggali pemandian air panas kuno di luar Siena, Italia, sejak tahun 2019.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Bagaimana patung-patung perunggu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air. Tampak sebuah tangan, siku, dan koin yang berkilauan dari dalam lumpur.
-
Kapan Xin Zhui meninggal? Perempuan Kaya Raya Xin Zhui meninggal antara tahun 178 dan 145 SM, dalam usia 50 tahunan.
-
Kapan Perang Badar terjadi? Perang Badar adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan kekuatan dan keimanan kaum Muslimin di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H atau 13 Maret 624 M, ketika pasukan Muslimin yang berjumlah 313 orang menghadapi pasukan Quraisy dari Makkah yang berjumlah 1.000 orang.
"Kami kembali berunding," kata Trump saat ditemui usai pertemuan, dilansir dari CNBC, Sabtu (29/6).
Dalam pertemuan yang berlangsung selama 80 menit tersebut Trump mengungkapkan pembicaraan berjalan baik, dan negosiasi dengan China akan terus berlanjut.
Sementara itu, media pemerintah China juga melaporkan kedua pihak telah sepakat untuk memulai kembali perundingan. AS juga tidak berencana untuk memungut tarif baru atas barang-barang China pada saat ini.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo berharap pertemuan di negeri Sakura tersebut dapat menghasilkan hal positif yang dapat mengatasi ketidakpastian global yang saat ini terus terjadi.
"Kalau hasilnya positif dari Osaka summit tentunya adalah akan adanya sentimen positif , koreksi positif dari pertumbuhan ekonomi dunia," kata dia saat ditemui di Mesjid BI, Jakarta, Jumat (28/6).
Jika hal tersebut terwujud, dia mengungkapkan perekonomian global akan semakin membaik ditopang oleh perdagangan yang meningkat.
"Sudah pasti itu akan membentuk permintaan perdagangan dunia meningkat, harga komoditi membaik," ujarnya.
Dia melanjutkan, kondisi tersebut akan sangat menguntungkan bagi negara - negara berkembang (emerging market) termasuk Indonesia yang selama ini selalu terkena dampak buruk dari adanya ketidakpastian global.
"Beberapa negara emerging yang sekarang terkena pengaruh (perang dagang) melambatnya ekspor akan terbantu, termasuk Indonesia. Kalau ekspor terbantu akan mendorong kembali domestik demand membaik, konsumsi dan investasi. Kita tetap pada skenario tentunya mengarahkan sisi yang positif," tutupnya.
Baca juga:
Presiden Jokowi Harap Pertemuan Trump dan Xi Jinping Hasilkan Terobosan Signifikan
Menteri Sri Mulyani di KTT G20: Semua Negara Sepakat Perang Dagang Harus Berakhir
Jokowi Akan Singgung Dampak Perang Dagang AS-China di KTT G-20 Jepang
Dibanding Hasil Sidang MK, Pelaku Ekonomi Lebih Cemaskan Perang Dagang
Darmin Nasution Sebut Gejolak Ekonomi 2019 Tak Akan Separah Tahun Lalu, ini Sebabnya
Samudera Indonesia Bentuk Divisi Penelitian Hadapi Perang Dagang AS-China
Fokus Investasi, Pemerintah Tak Mau Ambil Pusing Soal Perang Dagang