Di tengah perang dagang, Indonesia surplus USD 6,3 miliar ke AS
Amerika Serikat (AS) belum menghentikan serangan perang dagang terhadap beberapa negara mitranya. Indonesia sendiri sempat terkena ancaman perang dagang, dengan dicetuskannya pencabutan status Generalized System of Preference (GSP) dari pemerintah AS.
Amerika Serikat (AS) belum menghentikan serangan perang dagang terhadap beberapa negara mitranya. Indonesia sendiri sempat terkena ancaman perang dagang, dengan dicetuskannya pencabutan status Generalized System of Preference (GSP) dari pemerintah AS.
Generalized System of Preference (GSP) ini merupakan negara yang mendapat fasilitas keringanan bea masuk dari negara maju untuk produk-produk ekspor negara berkembang dan miskin. AS berencana mencabut 124 tarif barang RI yang sebelumnya memperoleh GSP.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
Tidak hanya Indonesia, AS juga gencar melakukan serangan perang dagang dengan mitra Indonesia yaitu China. Hal ini mulanya dikhawatirkan akan merugikan Indonesia. Namun hal ini nampaknya belum berdampak pada neraca perdagangan Indonesia terhadap AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan sebesar USD 0,23 miliar atau sekitar USD 227 juta. Dua negara penyumbang surplus terbesar adalah AS dan India.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, neraca perdagangan Indonesia terhadap AS mengalami surplus sebesar USD 6,3 miliar. Sedangkan terhadap India surplus USD 895 juta.
"Negara yang mengalami surplus neraca perdagangan surplus yang tinggi itu India dan AS," ujar Yunita di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15,10).
Yunita mengatakan, surplus Indonesia terhadap Amerika Serikat jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Sebab pada tahun lalu, surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap AS mencapai US 7,16 miliar.
"Memang kalau dibanding 2017 yang ke Amerika Serikat surplusnya mengalami penurunan. Kalau 2018 surplusnya tinggi yaitu USD 7.166 juta," jelasnya.
Sementara itu selain AS dan India, Indonesia juga mengalami surplus perdagangan terhadap Belanda. "Yang lain yang surplus itu ke Belanda sebesar USD 2.030 juta. Turun dari 2017 yang sebesar USD 2.313 juta," jelasnya.
Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia dengan China masih melebar. Defisit neraca perdagangan Indonesia terhadap China mencapai USD 13,96 miliar secara tahunan pada periode Januari hingga September 2018. "Jadi makin besar dibanding 2017 yang hanya sebesar USD 10,2 miliar."
Baca juga:
BPS catat Indonesia impor jagung hingga 72.710 ton di September 2018
September 2018, BPS catat nilai impor turun 13,18 persen
Neraca perdagangan September 2018 surplus USD 227 juta
Di depan peternak ayam, Sandiaga janjikan revisi kebijakan impor
Ekspor Indonesia turun 6,58 persen di September 2018