Di tiga hal ini, migas Indonesia terus dikuasai asing
Indonesia kalah jauh dengan Malaysia yang mendukung pengembangan perusahaan migas lokal.
Pengelolaan minyak di Indonesia saat ini masih dikuasai asing. Tiga bidang yang menonjol oleh penguasaan asing antara lain adalah modal, teknologi dan pengelolaan risiko.
Pengamat energi Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa seharusnya asing tidak mendominasi pengelolaan migas Indonesia, melainkan menjadi instrumen dalam membangun industri migas nasional. Celakanya, tiga hal tersebut menjadi penopang kuat dalam industri migas Indoensia. Sayangnya sangat dikuasai oleh asing.
-
Apa itu Miedes? Miedes merupakan makanan khas dari daerah Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kuliner ini banyak diburu wisatawan luar daerah karena cita rasanya yang pedas dan menggugah selera.
-
Bagaimana Miedes disajikan? Biasanya, warga Pundong menyajikan miedes dengan ragam sayuran seperti wortel, bawang daun maupun sawi hijau.
-
Apa itu Mie Kipas? Merupakan Jenis Mi Yamin Sebenarnya, mi kipas termasuk varian mi yamin yang sudah populer di Jawa Barat. Mi yamin sendiri merupakan mi yang direbus, kemudian diberi banyak bumbu termasuk kecap manis. Mi ini memiliki ukuran yang kecil-kecil, serupa dengan mi kering khas Palembang atau bakmi asli Tionghoa. Secara tampilan, mi kipas mirip dengan mi yamin karena memiliki ukuran yang kecil dan berwarna kecokelatan dari kecap.
-
Apa itu Mi Sagu? Mi Sagu ini begitu populer di kalangan masyarakat Meranti bahkan hingga Pekanbaru dan beberapa kabupaten lainnya.
-
Kenapa Miedes disebut Mie Pedes? Bisa disebut sebagai miedes karena disingkat dari kata mie pedes atau berarti mie yang memiliki cita rasa pedas.
-
Bagaimana cara membuat Mie Kipas? Siap-siap melihat proses memasaknya yang unik dari mi kipas. Penjual akan mulai memanaskan air di atas tungku arang untuk memasak mi. Tak berapa lama, sang penjual langsung mengipas-ngipas arang tersebut secara atraktif.Penjual juga memasaknya di depan kedai, sehingga bisa disaksikan secara langsung oleh para pelanggan. Ini jadi salah satu daya tarik dari kuliner tersebut.
"Tata kelola migas Indonesia belum ada tujuan yang jelas serta belum ada lembaga yang mengatur. Sehingga masing-masing berjalan sendiri," ujar Darmawan di Energy Tower di Jakarta, Selasa (30/4).
Dalam permodalan misalnya, Darmawan berpendapat pemerintah sengaja membuat Pertamina sebagai perusahaan migas pelat merah dalam kekurangan modal. Sementara, Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagian besar ditopang dari lifting migas.
"Dibandingkan dengan Malaysia, 70 persen keuntungan Petronas kembali ke Petronas, sehingga bisa membiayai capacity building dan menangkap peluang," lanjut dia.
(mdk/rin)