Diberhentikan dari Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Senang Hati
Selama masa kepemimpinannya, Irfan merasa terhormat dapat memimpin Garuda Indonesia.
Irfan Setiaputra membenarkan bahwa dirinya telah diberhentikan dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia pada hari Jumat, 15 November 2024.
Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilakukan oleh perusahaan.
- Profil Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia yang Kini Diisukan Akan Diganti
- Istana Garuda IKN Disebut Beraura Mistis, Perancang Ungkap Makna Sebenarnya: Agar Berwibawa
- Garuda Indonesia Tunda Angkut Jemaah Haji karena Ada Kerusakan Mesin, Kemenag Kecewa dan Langsung Protes Keras
- Dilaporkan Karyawan ke Polisi, Dirut Garuda Indonesia Beri Penjelasan Begini
"Ya, saya diberhentikan secara terhormat. Sebagai profesional, tentu saja saya menghargai. Saya menerima ini dengan senang hati," ungkapnya kepada wartawan setelah keluar dari ruang auditorium di kantor pusat Garuda Indonesia yang terletak di Bandara Soekarno-Hatta.
Selama masa kepemimpinannya, Irfan merasa terhormat dapat memimpin Garuda Indonesia. Ia menyadari bahwa jika suatu saat dirinya harus dicopot dari jabatan, itu adalah hak dan kewenangan pemegang saham.
"Jadi tetap, saya sudah sampaikan juga ke Pak Erick (Thohir) dan Pak Kemenko, saya merasa terhormat selama ini saya diberi kepercayaan memimpin Garuda Indonesia selama hampir lima tahun," tambahnya.
Setelah pengumuman tersebut, Irfan menyatakan bahwa ia akan segera kembali ke ruang kerjanya untuk merapikan barang-barang pribadinya sebagai Dirut Garuda Indonesia, agar ruangan tersebut dapat segera dihuni oleh penggantinya.
"Beberes kantor, jangan sampai ada barang pribadi yang tertinggal. Enggak enak," ujarnya.
Selain itu, Irfan juga menyampaikan pesan kepada Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru.
"Selamat bekerja, and I wish you good luck," tutup Irfan Setiaputra dengan singkat.
Wamildan Tsani Panjaitan Jadi Dirut Garuda Indonesia
Mantan Plt CEO Lion Air Group, Wamildan Tsani Panjaitan, resmi diangkat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, menggantikan Irfan Setiaputra, berdasarkan hasil RUPSLB yang berlangsung pada Jumat (15/11/2024).
"Saya akan menjalankan amanah ini dengan melakukan tinjauan menyeluruh terhadap aspek keuangan dan operasional, mempercepat kinerja perusahaan, serta melakukan ekspansi jaringan dan meningkatkan kualitas layanan. Semua langkah ini bertujuan untuk memperkuat reputasi Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional yang semakin sehat dan menjadi kebanggaan Indonesia," ungkap Wamildan.
Wamildan juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghormatan kepada Irfan Setiaputra, yang dinilai berhasil membawa Garuda Indonesia keluar dari krisis akibat pandemi COVID-19.
"Kepada bapak Irfan Setiaputra, berkat kinerja beliau Garuda Indonesia dapat melewati masa-masa sulit selama Pandemi dan masa PKPU," ujarnya.
Sementara itu, Irfan Setiaputra juga memberikan pesan kepada Wamildan sebagai Direktur Utama yang baru.
"Selamat bekerja, and I wish you good luck," singkatnya.
Dalam RUPSLB Garuda Indonesia, juga diumumkan susunan komisaris dan direksi terbaru.
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dijabat oleh Fadjar Prasetyo, sedangkan kursi Komisaris diisi oleh Chairal Tanjung dan Glenny Kahuripan, serta Timur Sukimo sebagai Komisaris Independen. Di jajaran direksi, perubahan tidak signifikan kecuali Wamildan yang kini menjabat sebagai Direktur Utama.
Posisi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko diisi oleh Prasetio, Direktur Niaga oleh Ade R. Susardi, Direktur Operasi oleh Tumpal Manumpak Hutapea, Direktur Teknik oleh Rahmat Hanafi, dan Direktur Human Capital & Corporate Service oleh Enny Kristiyani.
Selanjutnya, Wamildan Tsani juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subyanto, yang memberikan perhatian khusus terhadap Garuda Indonesia.
"Beliau memberi arahan agar kami dapat melanjutkan proses untuk membawa maskapai nasional ini kembali menjadi kebanggaan kita semua. Untuk itu, beliau menegaskan agar kehadiran Garuda Indonesia dapat dirasakan tidak hanya oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga kembali dikenal di dunia," ujarnya.