Didorong Produk Farmasi, Penjualan Pyridam Farma Melonjak 147 Persen Jadi Rp105 M
Secara year-to-date, PYFA mencatat penjualan bersih sebesar Rp222,5 miliar pada laporan keuangan per 30 Juni 2021, meningkat 83 persen dari periode yang sama tahun 2020.
Perusahaan multinasional yang memproduksi farmasi, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencatat penjualan sebesar Rp105,1 miliar pada kuartal II 2021. Angka ini meningkat 147 persen dibandingkan dengan kuartal II 2020.
Secara year-to-date, PYFA mencatat penjualan bersih sebesar Rp222,5 miliar pada laporan keuangan per 30 Juni 2021, meningkat 83 persen dari periode yang sama tahun 2020.
-
Dimana fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia diresmikan? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9).
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Dimana desa yang menjadi pusat industri kompor minyak tanah di Indonesia? Bahkan, Desa Taman Harjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai pusat industri kecil kompor dengan bahan bakar minyak tanah.
Direktur PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), Yenfrino Gunadi mengatakan, kenaikan penjualan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan produk farmasi, servis, dan maklon, yang meningkat sebesar 47 persen dan pertumbuhan penjualan produk alat kesehatan yang meningkat tajam sebesar 725 persen atau sekitar 8 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Segmen produk alat kesehatan Perseroan terus berkembang dengan kontribusi sebesar 24 persen, dibandingkan dengan 5 persen kontribusi pada periode yang sama tahun 2020. Sedangkan segment produk farmasi, servis, dan maklon masih mendominasi penjualan dengan kontribusi sebesar 76 persen dari total penjualan.
Adapun EBITDA yang diperoleh adalah sebesar Rp39,6 miliar, 261 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 10,97 miliar
Kenaikan ini selain didorong oleh pertumbuhan penjualan, juga didorong oleh efisiensi biaya. Rasio biaya operasional terhadap penjualan bersih mengalami penurunan dari 58 persen pada semester pertama 2020 menjadi 37 persen pada semester pertama 2021.
"Walaupun masih dalam situasi pandemi, namun berkat perencanaan yang matang dan langkah strategis PYFA berhasil meningkatkan performa yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami akan terus aktif untuk mengeksplorasi kesempatan untuk bermitra guna mengembangkan produk dan layanan PYFA untuk seluruh masyarakat Indonesia," kata Yenfrino di Jakarta, Senin (30/8).
Posisi Kas Perusahaan
Pada akhir buku Juni 2021, posisi kas PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berada pada Rp 10,1 miliar dan total aset pada Rp 578 miliar. Sedangkan total liabilitas dan total ekuitas masing-masing berada pada Rp 403,4 miliar dan Rp 174,6 miliar.
Kedepannya PT Pyridam Farma. Tbk (PYFA) berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi kesempatan untuk menjalin kerjasama strategis dengan berbagai industri untuk memajukan industri farmasi di Indonesia, serta menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
Sumber: Liputan6.com