Dijanjikan insentif pemerintah, industri kapal bakal bergairah
Industri galangan kapal terutama di wilayah Indonesia Timur diyakini bakal makin maju.
Perusahaan galangan kapal milik pemerintah antusias dengan rencana pemerintah memberikan berbagai insentif untuk industri galangan kapal di luar Batam. Pemerintah memiliki empat perusahaan galangan kapal diantaranya, PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia, PT PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB), PT Industri Kapal Indonesia (IKI), dan PT Dok & Perkapalan Surabaya (DPS).
"Kalau di Batam itu, suksesnya luar biasa. Kalau disamain, mungkin tidak akan ke Batam juga, walaupun tidak diterapkan seluruhnya," ujar Direktur Utama PT PAL Firmansyah Arifin di Kementerian Perindustrian, Selasa (12/11).
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Siapa yang menamai Benua Eropa? Meskipun tidak ada catatan jelas mengenai kehidupan Europa setelah bersama Zeus, pengaruhnya terhadap orang Yunani kuno begitu besar sehingga mereka menamai benua itu dengan namanya.
-
Di mana Nunuk Maryati berkebun? Warga Kelurahan Kuciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini memang menyulap rooftopnya menjadi penyedia bahan pokok makanan seperti sayur sampai ikan segar.
-
Siapa yang memuja Dewa Bes? Pada 2.000 tahun lalu koktail kuno ini diproduksi oleh sekte penyembah Dewa Bes atau manusia setengah kucing pada zaman dinasti Ptolemeus sebagai pemujaan kepada sang Dewa.
Dia mengakui, industri galangan kapal di Batam memiliki keuntungan tersendiri dibandingkan daerah lain. Salah satunya karena Batam masuk wilayah kawasan bebas perdagangan dan lokasi yang strategis.
"Yang menyebabkan orang senang ke Batam karena harga di sana lebih murah," ungkapnya.
Dengan berbagai insentif yang bakal diberikan pemerintah, industri galangan kapal terutama di wilayah Indonesia Timur diyakini bakal makin maju.
"Cek saja, jumlah kapal yang melintas Indonesia Timur lebih banyak dibanding Indonesia Barat," katanya.
Sampai saat ini, kapasitas produksi per tahun mencapai 3 unit kapal dengan ukuran 50,000 DWT dan 2 unit kapal dengan ukuran 20,000 DWT per tahun. "Kalau mau tambah, dananya sangat besar."
Firmansyah membeberkan alasan industri galangan kapal melakukan impor komponen. Sebab, industri pelayaran Indonesia kesulitan menggunakan produk dalam negeri karena galangan kapalnya belum kompetitif.
"Saat ini bahan dasar yang diproduksi dalam negeri baru pelat, di luar itu semuanya impor," katanya.
Di Indonesia ada 198 perusahaan pembuat kapal. Sebanyak 110 perusahaan diantaranya berada di Batam dan kondisinya berkembang pesat. Sisanya, 88 perusahaan terletak di luar Batam dengan kondisi kembang kempis.
(mdk/noe)