Dikritik DPR data tak sama, Menteri Sudirman naik pitam
"Saya keberatan kalau dikatakan sistem merusak."
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said marah dalam rapat kerja lanjutan bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Pasalnya, dirinya dianggap tidak melakukan komunikasi dengan baik.
Kemarahan ini bermula saat Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), Pertamina EP dan Chevron Pacific memaparkan data proyeksi produksi minyak dan gas untuk 2016 dan realisasi di 2015. Lalu beberapa anggota dewan melakukan instrupsi karena menemukan kejanggalan.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Gerindra Harry Purnomo memaparkan, data yang disampaikan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"Angka-angka yang disampaikan SKK Migas dengan KKKS terjadi deviasi yang sangat signifikan. Kami patut pertanyakan kenapa bisa terjadi? Ada sesuatu yang miss di sini," ungkapnya di ruang Rapat Komisi VII, Gedung Nusantara I, Kompleks DPR MPR, Kamis (11/6).
Instrupsi selanjutnya disampaikan oleh Ketua Komisi VII Kardaya Warnika. Dia juga menyayangkan permasalahan yang sama di mana angka dari SKK Migas berbeda dengan milik KKKS.
"Kok angka yang disampaikan KKKS berbeda dengan yang kami terima dari SKK Migas? Tolong jangan sampaikan angka-angka yang tidak bisa kami ikuti," ujarnya.
Merasa tidak terima, Sudirman Said akhirnya geram dan memberikan penjelasan terkait data tersebut. Menurutnya, data rencana bisnis KKKS tahun depan belum dimasukan dalam paparan karena masih diolah oleh SKK Migas.
"Saya sendiri sudah jelaskan bahwa memang 2016 siklus budgetnya belum sampai. Angka ini belum dikalibrasi oleh SKK Migas. Jadi kalau bicara sistem, forum ini yang merusak sistem. Maaf bicara saya agak keras," tegasnya.
"Kalau mau bicara sistem, saya Menteri ESDM pak. Ini angka saya. Saya bertanggung jawab atas penyampaian angka ini. Saya punya instrumen namanya SKK Migas, biarkan SKK Migas mengatur KKKS. Tapi kalau bapak tanya satu-satu yang memang belum waktunya disampaikan lalu dites dengan angka-angka yang ada tentu jadinya akan berantakan," tuturnya panjang lebar.
Sudirman mengharapkan, forum komunikasi ini dapat menciptakan suasana dan pandangan yang baik bagi bangsa. Oleh karena itu, dirinya keberatan jika anggota dewan menyebut ada sistem yang rusak.
"Saya keberatan kalau dikatakan sistem merusak. 'Sistem Is Fine'. I am in full control," tutupnya.