Dinilai gagal turunkan angka kemiskinan, ini kata Menteri Sofyan
"Kami usahakan dipercepat, karena masalah kemiskinan itu suatu masalah yang cukup mengganggu."
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Iktisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II-2015 menyatakan pemerintah gagal menurunkan angka target kemiskinan tahun 2014.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Sofyan Djalil mengatakan, program pengentasan kemiskinan masih menjadi salah satu program prioritas pemerintah hingga tahun 2017.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Sobikhan mulai menanam sawo raksasa? Pada waktu awal Sobikhan menanam sawo raksasa pada tahun 2015, belum banyak orang yang mengenal sawo raksasa.
-
Kapan Mohammad Tri Anjas lulus Akmil? Pada 3 November 2022, keluarga militer itu mendapatkan kabar gembira dari Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Dian Assafri.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
"Kami usahakan dipercepat, karena masalah kemiskinan itu suatu masalah yang cukup mengganggu," kata Sofyan di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta, Rabu (13/4).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,73 juta orang atau 10,96 persen. Padahal, target pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan pada saat itu berada di kisaran 9 sampai 10 persen.
Data ini pun menjadi dasar bagi Kementerian PPN/Bappenas untuk menetapkan target pengurangan angka kemiskinan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Meski begitu, angka tingkat kemiskinan justru kembali melebar pada tahun lalu, mencapai 11,13 persen. Padahal, dalam RPJMN 2015-2019 angka kemiskinan ditargetkan berada di kisaran 9,5 persen sampai dengan 10,5 persen.
Oleh sebab itu, pemerintah akan meningkatkan alokasi anggaran untuk mendukung realisasi program-program pengentasan kemiskinan dan mempersempit kesenjangan sosial.
"Kami masih diskusikan berapa (anggaran untuk program pengentasan kemiskinan). Misalnya berapa untuk program pencegahan, kami akan naikkan," tutur Sofyan.
Sebelumnya, Ketua BPK Harry Azhar Azis mengungkapkan tiga penyebab utama kegagalan pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Pertama, adalah karena belum tepatnya kebijakan pengelolaan data base kemiskinan.
Kedua, tidak tepatnya sasaran dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. Dan terakhir, belum tersedianya data dan informasi pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca juga:
Infrastruktur & pengentasan kemiskinan prioritas pemerintah di 2017
Menko Darmin: Kemiskinan tak bisa diselesaikan satu kementerian
Bupati Anas prioritaskan atasi masalah kemiskinan warga Banyuwangi
Pangkas kemiskinan, Jokowi jadikan Brebes proyek percontohan
Hari ini, Jokowi luncurkan program pengentasan kemiskinan di Brebes
Hate Speech dan kemiskinan cikal bakal teroris di Indonesia
10 Persen anggaran militer dunia bisa hapuskan kemiskinan