Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk
Jumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan beberapa waktu belakangan ini terdapat dua kendala besar di lapangan yang dihadapi pihaknya. Pertama adalah periode panen yang pendek.
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk
- Dipicu Dendam, Seorang Santri di Palangka Raya Bunuh Ustazah
- Pilu Petani di Subang Dapati 200 Hektare Sawahnya Mati Mengering, Ternyata Hama Ini Penyebabnya
- Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik
- Terbukti Terlibat Pungli di Rutan KPK, 78 Pegawai Disanksi Berat Minta Maaf dan 12 Diserahkan ke KPK
Perum Bulog mencatat hingga 24 April 2024 telah menyerap sebanyak 633.000 ton gabah dalam negeri untuk pengadaan beras nasional. Jumlah tersebut setara dengan 329.000 ton beras.
Meski begitu, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan beberapa waktu belakangan ini terdapat dua kendala besar di lapangan yang dihadapi pihaknya. Pertama adalah periode panen yang pendek.
Bayu menjelaskan, jumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
"Dengan jumlah yang banyak tapi waktu yang pendek. Sehingga semua rebutan, rebutan untuk masuk ke Bulog maupun penggilingan-penggilingan padi," kata Bayu dalam acara halal bihalal Perum Bulog, Kamis (25/4).
Bayu menerangkan, waktu yang pendek ini menimbulkan kendala terhadap mesin pengering. Hal itu disebabkan oleh matahari yang kerap sekali mendung atau hujan.
"Karena pada saat yang sama mataharinya masih ada dan tiada seperti sore hari ini. Jadi mau dijemur pakai lantai jemur sangat tergantung sinar matahari, padahal mataharinya mendung, kadang hujan," ucap Bayu.
Masalah kedua adalah pupuk. Pada saat tahun 2023 dan awal tahun 2024 pupuk masih mengalami kendala, termasuk tidak optimalnya komposisi ketersediaan pupuk, sehingga itu membuat kualitas dari gabah menjadi tidak optimal.
"Jadi pecahnya banyak, kuningnya banyak. Ini nggak masuk ke tabel persyaratan mutu yang telah ditetapkan," jelas Bayu.