Dolar masih perkasa, BI kesulitan dorong penggunaan renminbi
"Bank Indonesia saat ini marak melakukan sosialisasi agar renminbi lebih banyak digunakan pengusaha Indonesia."
Bank Indonesia mengaku kesulitan mendorong penggunaan renminbi sebagai alat pembayaran internasional. Padahal, kampanye itu diharapkan bisa menekan kebutuhan dolar Amerika Serikat.
Pengusaha masih memilih dolar AS. Sebab greenback dinilai lebih stabil ketimbang mata uang asing lainnya.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kenapa nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah penting bagi pengusaha? Bagi eksportir Indonesia, penguatan Rupiah terhadap SGD dapat mengakibatkan penurunan daya saing produk mereka di pasar Singapura. Sebaliknya, bagi importir, penguatan Rupiah bisa memberikan keuntungan karena barang impor dari Singapura menjadi lebih terjangkau.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
"Bank Indonesia saat ini marak melakukan sosialisasi agar renminbi lebih banyak digunakan pengusaha Indonesia daripada dolar dalam perdagangan internasional, tujuannya agar bisa mengurangi dominasi dolar, namun itu tidak mudah," kata Deputi Pengelola Moneter BI Yuli Nur Jayanti, di Surabaya, seperti diberitakan Antara, Rabu (4/5).
Menurut Yuli, kalangan pengusaha keturunan China juga enggan menggunakan renminbi. Meskipun, renminbi menjadi salah satu mata uang internasional pada 1 Oktober 2016.
"Mereka para pengusaha Tiongkok justru lebih memilih menggunakan dolar ketimbang mata uang mereka sendiri, karena eksportir negara tersebut menganggap dolar lebih stabil ketimbang renminbi," ucapnya.
Berdasarkan data BI 2015, penggunaan dolar untuk transaksi perdagangan di Indonesia masih tinggi yakni, sebesar 94,5 persen. Sedangkan renminbi hanya 4,9 persen.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Jatim Benny Siswanto mengatakan Indonesia berpotensi menggunakan renminbi. Sebab, porsi perdagangan Indonesia dan China mencapai 23 persen.
Di sisi lain, penggunaan renminbi masih kecil. Hanya mencapai Rp 120 miliar per hari atau 0,1 persen dari keseluruhan mata uang intenasional.
"Artinya, ini potensi cukup besar dan sebagai upaya untuk lepas dari dominasi mata uang dolar yang sering digunakan dalam perdagangan internasional."
(mdk/yud)