DPR ingatkan pemerintah tak gunakan diesel di proyek 35.000 MW
Satya meminta agar pemerintah memakai energi baru dan terbarukan dalam realisasi proyek tersebut.
Pemerintah menargetkan sebanyak 47 wilayah yang masuk dalam daerah perbatasan, pulau terluar dan terpencil untuk bisa turut menikmati listrik pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia tahun ini. Program tersebut masuk dalam mega proyek pembangkit 35.000 MW listrik ala Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya W Yudha meminta agar pemerintah memakai energi baru dan terbarukan dalam realisasi proyek tersebut. Pasalnya, jika menggunakan diesel sebagai energi primer bakal membutuhkan biaya besar.
"Kalau energi primer kan masih pakai diesel. Maka biaya pokok produksinya pasti mahal. Jadi kami dorong bisa diganti dengan energi baru terbarukan," ujar Satya melalui sambungan telepon dalam diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (9/8).
Selain itu, Satua menilai jika pemerintah mampu memaksimalkan energi baru dan terbarukan maka secara otomatis akan tercipta kedaulatan energi seperti yang diharapkan Presiden Jokowi. "Kita berpikir kalau Indonesia bisa secara mandiri, itu pasti akan baik, tidak tergantung dengan negara lain," ucapnya.
"Bahkan, bukan hal yang tidak mungkin ya perbatasan Papua dan Papua Nugini bisa dilistriki dengan hydro. Jangan sampai kita ke depan masih akan tergantung pada diesel. Kita sepakati subsidi listrik yang sekian triliun juga termasuk hal ini. Ini sudah masuk ke depan rencana jangka menengah," tandasnya.