Dukungan dan keluhan Bos BUMN RNI Ismed pada Jokowi-JK
"Perseroan bertujuan bukan semata-mata hanya untuk memperkenalkan bisnis," kata dia.
Salah satu Badan Usaha Milik Negara PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), yang bergerak dalam bidang pasokan pangan, farmasi, produksi kondom serta mulai merambah pada bisnis ritel saat memasuki usia ke 50 tahun.
Dalam peringatan hari jadinya, Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro optimis jika langkah kinerja perseroan yang dipimpinnya, terus meningkat. Bahkan, dengan pasar domestik yang besar, bisa membuat sehat perseroan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
Perusahaan yang bergerak pada bisa agro industri, farmasi dan kesehatan, serta perdagangan dan distribusi ini saat ini telah memiliki 13 anak usaha. "Perseroan bertujuan bukan semata-mata hanya untuk memperkenalkan bisnis. Namun juga ingin membantu mengatasi inflasi. Agar terjaga stabilitas ekonomi Indonesia," ujar Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro di Kantor RNI, Jakarta, Minggu (12/10).
Lantas, apa saja harapan dan keluhan bos RNI ini pada pemerintahan yang akan datang atau Jokowi-JK? berikut rangkumannya.
Tingkatkan produksi sapi
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berjanji bakal melepaskan sedikitnya 5.000 ekor sapi ke pasaran, saat Jokowi-JK berkuasa. Saat ini, perseroan hanya mampu melepas 1.500 ekor sapi bakalan.
Target 5.000 ekor sapi tersebut, sebagai bentuk dukungan terhadap program Jokowi terkait ketahanan pangan. Selain itu, diharapkan harga sapi di pasaran bisa mengalami penurunan, yang selama dua tahun ini terus meningkat.
Saat ini, harga daging di pasar tradisional masih berkisar antara Rp 90.000 sampai Rp 100.000 per kilogram. Padahal RNI selama ini sudah mampu menjual dengan harga Rp 70 ribu per kilogram. "Kami akan siapkan program plasma sapi, " ujar Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro di Kantor RNI, Jakarta, Minggu (12/10).
Minta hentikan impor gula rafinasi
Salah satu keluhan PT RNI, sebagai perusahaan yang memasok dan mendistribusi bahan pangan adalah gula rafinasi yang bocor ke pasaran.
Bahkan, kondisi tersebut membuat sekitar 200 ribu milik perseroan dari 1 juta ton stok gula milik petani dan perusahaan BUMN, tidak laku dijual ke pasaran karena kalah bersaing dengan gula rafinasi impor. "Ini yang menyebabkan petani tebu terbunuh dan tidak bisa menjual gulanya," ujarnya di Kantor RNI, Jakarta, Minggu (12/10).
"Untuk itu kami minta pemerintah Jokowi untuk menghentikan impor gula rafinasi. Sekarang ini, gula berbasis tebu sudah berkurang dan regulasi memberikan praktik rente dan kartel untuk menguasai gula rafinasi," jelas dia.
Bakal fokus di industri pangan
Sebagai industri yang fokus pada agri industri dan distribusi, RNI berharap impor pangan Indonesia terus mengalami penurunan. Sesuai perkiraannya, jika tidak ada tindakan nyata, impor pangan Indonesia bisa mencapai Rp 1,5 triliun.
Pada 2020 diprediksi, kebutuhan pangan semakin besar, seperti beras daging, terigu, bahkan hingga ikan asin dan jengkol. Ini seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Sementara lahan pertanian dalam negeri menyusut.
"Kita tetap fokus ke bisnis pangan. Indonesia butuh korporasi yang bergerak industrialisasi pangan. Ini tidak bisa lagi diserahkan kepada petani. Mereka masih konservatif dan banyak yang beralih profesi. BUMN harus bergerak ke sini," jelas dia.
Minta hentikan diskriminasi perdagangan
PT Rajawali Nusantara Indonesia, berhadap adanya dukungan penuh pemerintah terutama untuk produksi sektor pangan seperti daging sapi. Perseroan mengaku mengalami diskriminasi dari pemerintah atau Kementerian Perdagangan.
Program yang masih terhalang di klaim Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro adalah impor sapi indukan untuk dikembangkan di Indonesia. Padahal, perseroan berjanji memberikan dampak dengan menurunkan harga daging sapi yang sampai saat ini masih bertahan Rp 90 ribu.
"RNI masih diperlakukan diskriminatif oleh Kemendag. Padahal RNI bisa memanfaatkan ini untuk menurunkan harga daging sapi. Ini karena adanya keterlibatan kartel dan impor sapi," jelas dia.
Tidak mau tergantung pada pemerintah
Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro bercerita, sejarah panjang perusahaan tersebut, menjadikan RNI untuk terus memberikan eksistensinya dalam industri bisnis. Terutama bisnis pangan.
Menurut dia, RNI sebagai perusahaan di bawah BUMN, tidak mau bergantung pada Pemerintah. Namun, harus berkontribusi kepada pertumbuhan nasional.
Dia berharap, anak usahanya yakni agri bisnis dan industri farmasi, dapat memperkuat basis perseroan. "Perseroan ingin membantu mengatasi inflasi. Agar terjaga stabilitas ekonomi Indonesia," ujarnya.
(mdk/arr)