Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan
Tahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Tahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
- Harga Tiket Jet Pribadi ke AS Rp90 Juta/Orang, Jubir Kaesang: Hanya Nilai Taksiran
- Terungkap! Biaya Terbang Jet Pribadi Kaesang Rp 90 Juta per Orang
- Harga Tiket Pesawat Kelas Ekonomi Jakarta-Balikpapan Tembus Rp2,92 Juta Jelang Perayaan HUT RI di IKN
- Ini Alasan Jet Tempur F-15 Digelari 'Si Pembunuh MiG'
Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan
Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan
Bekerja sebagai sopir truk pengangkut kayu hingga tukang ojek, tak menjadi alasan bagi Andi Syamsuddin alias Haji Isam menjadi konglomerat di Kalimantan Selatan.
Dengan kekayaannya saat ini, Haji Isam bahkan mampu membeli satu unit pesawat Boeing di harga kisaran Rp1 triliun.
Puncak kejayaan yang dirasakan Haji Isam bukan dilakukan dengan proses instan.
Pada tahun 2011, saat masih menjadi buruh kasar, dia bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Melalui Johan, minat Haji Isam untuk terjun langsung ke bisnis batubara semakin meningkat.
Dia pun mendapatkan bantuan modal dari Johan untuk membuka badan usaha tambah batubara.
Perusahaan inilah kemudian menjadi awal mula Johnlin Group.
Di awal mendirikan usaha, Haji Isam menerima klien pertama yaitu PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie.
Sejak saat itu, usaha tambang batubara milik Haji Isam mulai merangkak naik dan mengalami peningkatan secara signifikan hingga sekarang.
Pamornya sebagai pengusaha tambang batubara pun terus menanjak.
Lingkup jejaring Haji Isam pun terus melebar.
Ini ditandai dengan kerjasama Haji Isam dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo pada tahun 2003.
Keduanya mendirikan PT Kodeco Timber, perusahaan yang memegang Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH).
Setelah bergerak di sektor tambang batubara, Haji Isam memperluas jejaring bisnisnya ke sektor perkebunan kelapa sawit hingga layanan transportasi.
Dari beragam lini bisnis miliknya, Haji Isam ditaksir meraup keuntungan puluhan miliar rupiah per bulan.
Sehingga, cukup rasional jika kemudian langkahnya membeli satu unit pesawat Business Max Jet 7 Boeing, menjadi pembahasan publik.
Dalam keterangan resmi Boeing, Haji Isam membeli satu unit pesawat tersebut dalam acara pameran dirgantara Farnborough International Airshow 2018, Inggris.
“Kami sangat gembira mengumumkan pesanan BBJ MAX 7,” kata CEO Seacons Trading Ltd., Dudy Purwagandhi
“BBJ MAX 7 memiliki fitur dan kemampuan yang memungkinkan kami memenuhi kebutuhan penerbangan internasional jarak jauh dan menuntut dengan kenyamanan penumpang terbaik di kelasnya," kata Dudy.
Keunggulan pesawat yang dibeli Haji Isam yaitu terpasang mesin canggih, adanya peningkatan aerodinamis, dan hemat bahan bakar setidaknya 14 persen.
Dalam sejumlah referensi, pesawat asal Amerika ini mampu terbang sejauh 7.000 mil laut dengan interior yang menyesuaikan preferensi dan kebutuhan apa pun.
merdeka.com
"Kami senang Seacons Trading telah memilih kemampuan BBJ MAX yang terbaik di kelasnya," kata Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Komersial Boeing, Ihssane Mounir.
"Keluarga BBJ MAX sangat cocok untuk pasar jet pribadi yang menuntut dengan kemampuannya dalam jangkauan yang unggul, efisiensi bahan bakar, dan ruang kabin yang lebih besar," sambung Ihssane.
Berdasarkan laporan Business Insider, diketahui harga baru pesawat Business Jet Max 7 berada di kisaran USD100 juta atau sekitar Rp 1,56 triliun.