Dunia Masih Butuh USD10 Miliar untuk Mitigasi Pandemi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dunia masih membutuhkan dana USD 10 miliar untuk menghadapi potensi pandemi di masa depan. Sebab total kebutuhannya mencapai USD 30,3 miliar untuk semua negara dunia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dunia masih membutuhkan dana USD 10 miliar untuk menghadapi potensi pandemi di masa depan. Sebab total kebutuhannya mencapai USD 30,3 miliar untuk semua negara dunia.
"Kami telah mengindentifikasi dunia membutuhkan dana USD 10 miliar untuk Pandemi Fund," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers 2nd G20 Joint Finance and Health Minister Meeting di Hotel Mulia, Nusa Dua Bali, Bali, Sabtu (12/11) malam.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Mengapa keberadaan bank pemerintah penting dalam perekonomian nasional? Bank pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan bank BUMN, adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan suatu negara, memainkan peran yang krusial dalam mendukung stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.
-
Siapa yang menekankan pentingnya risk awareness untuk para bankir dalam menghadapi tantangan ekonomi global? Direktur Utama BRI Sunarso menekankan pentingnya risk awareness untuk para bankir di tengah ketidakpastian ekonomi secara global.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Mengapa menurut Dirut BRI, risk awareness penting untuk para bankir dalam menghadapi tantangan ekonomi global? “Maka menjadi penting [peningkatan risk awareness yang baik], untuk menjaga sustainability industri keuangan khususnya perbankan,” ujarnya di sela-sela acara sharing ‘Visionary Leadership During Uncertainty’ yang diselenggarakan oleh Bankers Association for Risk Management.
Direktur Eksekutif Bank Dunia, Wempi Saputra menjelaskan sejauh ini setiap negara dan lembaga dunia telah memiliki dana untuk mengantisipasi datangnya pandemi. Di tingkat nasional setiap negara dunia telah menyediakan USD 19,4 miliar dari kebutuhan USD 26,4 miliar. Sedangkan di tingkat global telah terkumpul USD 1,2 miliar dari kebutuhan USD 19,4 miliar.
"Jadi gap (rentang kebutuhan) USD USD 7 miliar sama 3,5 miliar ini USD 10,5 miliar," kata dia.
Wempi mengatakan sumber dana tersebut berasal dari konsesi dunia dan yang disiapkan masing-masing negara dan lembaga keuangan global . Namun, saat ini masih terdapat kekurangan dana sebesar USD 10,5 miliar.
"Ada yang di global fund, Gavi, Cepi dan lain-lain karena secara nasional ini lebih mapan. Nah untuk negara-negara miskin dan berkembang belum punya kemampuan untuk mengalokasikan anggaran buat sektor ini," kata dia.
Dana yang dikumpulkan ditingkat nasional biasanya berasal dari negara-negara maju. Sedangkan negara-negara miskin dan berkembang masih belum banyak menyiapkan anggaran untuk sistem kesehatan publiknya.
"Kalau nasional buat negara sendiri, ini buat meningkatkan resilien kesehatan masyarakat nasional," kata dia.
Sementara itu dana yang berasal dari lembaga keuangan dunia untuk diberikan kepada negara-negara berkembang atau negara miskin. "Kalau yang global itu modelnya komunikasi seperti kasusnya vaksin. Negara miskin tidak punya uang di bantu negara maju. Bisa bilateral, apakah via WHO atau global fund," kata dia.
Sementara itu, Forum G20 Presidensi Indonesia telah membentuk sebuah lembaga keuangan khusus bernama Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) atau Pandemic Fund. Sementara ini, telah terkumpul dana USD 1,4 miliar yang berasal dari 20 negara dunia dan 3 lembaga keuangan global.
"Jadi pandemi fund ini sangat penting karena kita harus sediakan satu sistem untuk cegah pandemi masa depan," pungkasnya.
Baca juga:
Ada 300 Proposal Antre dapat Dana FIF, Termasuk Indonesia?
Dunia Selalu Rugi Saat Terjadi Krisis Kesehatan
RI Ajukan Proposal Pendanaan FIF Kembangkan Bioteknologi
Indonesia Sumbang USD50 Juta Hadapi Gelombang Pandemi
Dana FIF USD1,4 M Masih Kurang Hadapi Gelombang Pandemi Selanjutnya
DPR Minta Kementerian Sosialisasi Kebijakan Percepatan Pemulihan Ekonomi