Ekonomi global aman, Mendag Lembong optimis hadapi pasar bebas ASEAN
Ekonomi AS dan Eropa mulai pulih meski China masih mengalami perlambatan.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong optimis untuk menghadapi berbagai tantangan di tahun 2016, terutama tantangan dalam perdagangan bebas atau pasar bebas ASEAN. Alasannya, kondisi global saat ini sudah mulai kondusif setelah adanya gejolak yang disebabkan oleh isu kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
"Seperti perekonomian AS makin pulih dan Eropa makin pulih dan saya meskipun China masih banyak tantangan, saya yakin mereka bisa mengatasinya. Jadi jelas saya lebih optimis," kata Lembong di kantornya, Rabu (6/1).
-
Di mana Kemendag menjajaki peluang pasar minyak goreng Indonesia? Hal ini disampaikan Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, Rabu (3/1) bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
-
Bagaimana Kemendag menggenjot potensi pasar minyak goreng Indonesia di Timur Tengah? "Kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaanekspor dan impor El Tawheedmerupakan bentukkomitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia.
-
Apa yang disampaikan Menteri Perdagangan tentang peran Tiongkok dalam perdagangan ASEAN? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar bagi ASEAN sejak 2009. Tidak hanya itu, mereka juga sumber investasi asing terbesar keempat di antara mitra-mitra dialog ASEAN.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
Dia menambahkan, pemerintah akan memanfaatkan kondisi manufaktur China yang tengah melemah. Yakni dengan mengubah perekonomian dan model bisnis di Indonesia.
Lembong mencontohkan dengan mengoptimalkan penggunaan ponsel pintar. Dengan begitu, maka ekonomi Indonesia bisa semakin progresif untuk membina peluang bisnis di luar negeri.
"Kelesuan harga komoditas, kita mesti mengubah perekonomian dan model bisnis dan memanfaatkan. Kita mesti giat dan gesit, kondisi makin stabil. Kita mesti melihat trend yang ada. Kira-kira bagaimana mau ubah pola bisnis? Kita memang harus giat ke depan," imbuhnya.
Sementara itu, pihaknya berjanji akan tetap menjaga stok bahan pangan pokok guna mempertahankan pasar dalam negeri. Bukan hanya itu, dengan menurunnya inflasi sebesar 3,35 persen, maka pemerintah bisa memanfaatkan hal tersebut dengan menurunkan harga komoditi.
"Barang primer seperti beras kebetulan secara regional stoknya lagi tipis. Mungkin tergantung dari komoditasnya. Ayam, telur, cabai, saya yakin ini akan reda lagi. Lonjakan harga sementara berkaitan dengan musim libur akhir tahun dan cuaca. Cabai lebih banyak di sentra produksi, akhir bulan ini akan mulai panen raya jadi lonjakan harga di cabai dan telur ayam sementara," pungkasnya.
Baca juga:
Tenaga kerja Indonesia dinilai kalah bersaing dalam hadapi MEA
Hadapi MEA, Pakde Karwo minta PNS Jatim ubah pola kerja
KKP siapkan Rp 20 miliar bangun empat techno park di 2016
Produktivitas rendah, pekerja RI dinilai tak siap pasar bebas Asean
HT pesimis masyarakat Indonesia mampu hadapi persaingan bebas
Ridwan Kamil optimis Bandung berani hadapi MEA