Ekonomi lesu, kredit macet BNI naik
"Ini akibat ekonomi lesu dan di sektor perhotelan juga lesu," ucap Direktur BNI, Herry Sidharta.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross pada akhir kuartal I-2016 sebesar 2,8 persen atau naik 0,7 persen dari posisi kuartal IV-2015 sebesar 2,1 persen. Sementara untuk NPL net kuartal I-2016 sebesar 0,9 persen.
Direktur BNI, Herry Sidharta mengungkapkan, kenaikan NPL disebabkan oleh buruknya NPL di segmen Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Herry berpendapat, UMKM memberi memberi kontribusi paling besar terhadap peningkatan NPL.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
"Itu karena segmen usaha kecil di sektor ritel perdagangan yang pemberian kredit maksimal Rp 15 miliar ," ujar Herry di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Selasa (12/4).
Segmen ritel skala kecil memiliki rasio NPL gross sebesar 4,46 persen. Sementara di segmen menengah rasio NPLnya cukup tinggi yakni sebesar 3,6 persen.
"Ini akibat ekonomi lesu dan di sektor perhotelan juga lesu," ucapnya.
Kendati rasio kredit bermasalah, Herry optimis akan terjadi perbaikan rasio kredit bermasalah seiring dengan penurunan suku bunga kredit di segmen ritel tersebut. Sebab, awal April lalu suku bunga kredit ritel telah diturunkan menjadi 9,9 persen.
"Kami harap dengan penurunan suku bunga kredit ritel produktif maka kemampuan bayar nasabah kami akan membaik, sebab sebelumnya kredit tersebut di angka 12- 13 persen," tandasnya.
Baca juga:
BNI bangun gedung baru & akuisisi kantor cabang sewa guna efisiensi
Kuartal I-2016, laba BNI tembus Rp 2,97 triliun
Genjot ekonomi desa, BNI terbitkan kartu ATM untuk petani
BNI bakal perluas bisnis ke Myanmar
BNI, bank pencipta mata uang Indonesia
Bermodal Rp 10 juta, BNI bank pertama lahir usai Indonesia merdeka
BNI turunkan suku bunga kredit di bawah 10 persen bulan depan
Tak kalah menarik:
Lima benda purbakala paling misterius di muka bumi
Hati-hati, 6 perilaku sederhana ini ternyata picu serangan jantung
7 Kesalahan memilih password yang buat akun Anda mudah 'dibobol!'
Ahok tantang pejabat BPK buktikan harta kekayaannya
Kepala BNPT akui Densus 88 biasa beri uang buat keluarga teroris