Ekonomi Minus 4,19 Persen, Istana Tegaskan RI Belum Jatuh ke Jurang Resesi
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta menegaskan saat ini Indonesia belum mengalami resesi meski pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus 4,19 persen di kuartal II-2020. Menurut dia, resesi terjadi apabila pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut terkontraksi.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta menegaskan saat ini Indonesia belum mengalami resesi meski pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus 4,19 persen di kuartal II-2020. Menurut dia, resesi terjadi apabila pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut terkontraksi.
"Itu belum bisa disebut mengalami resesi. Konsensus semua ekonomi diseluruh dunia menyatakan resesi adalah pertumbuhan negatif perekonomian berturut-turut selama 2 kuartal dihitung secara tahunan," kata Arif Budimanta kepada wartawan, Senin (10/8).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
Menurutnya, pertumbuhan negatif pada kuartal II telah diprediksi sebelumnya sebagai dampak dari adanya Covid-19 yang mengharuskan adanya pembatasan sosial berskala besar. "Pada kuartal I kita masih tumbuh positif 2,97 persen (y-o-y) dan dikuartal III kita punya peluang kembali ke level positif setelah bergeraknya lagi aktivitas perekonomian dengan protokol adaptasi kebiasaan baru (AKB)," jelasnya.
Arif menekankan, pertumbuhan ekonomi yang negatif ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Namun, hampir seluruh negara juga mengalami hal serupa bahkan dengan kontraksi yang lebih tajam. "Seperti yang terjadi di Uni Eropa -14,4 persen, Singapura -12,6 persen, Amerika Serikat -9,5 persen, Malaysia -8,4 persen," ucapnya.
Dia meyakini, saat ini Indonesia masih bisa menghindari resesi jika ekonomi di kuartal III tahun ini tumbuh positif. Dia menilai kondisi ekonomi di Indonesia saat ini relatif lebih baik dibandingkan negara-negara tersebut. Hal ini lantaran Presiden Jokowi sejak awal telah memberikan arahan untuk melakukan program dan fasilitas yang sifatnya counter cyclical untuk mendorong ekonomi domestik.
"Khususnya konsumsi masyarakat sehingga tidak membuat ekonomi kita terkontraksi lebih dalam lagi," tutur Arif.
Sebelumnya Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Andrinof Chaniago mendorong pemerintah untuk mempercepat realisasi anggaran program pemulihan ekonomi (PEN) di kuartal III-2020. Dengan demikian, akselerasi pertumbuhan ekonomi di kuartal tersebut dapat kembali terdongkrak.
"Kuartal III mau tidak mau anggaran harus jalan kita akan gerakan ekonomi," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (9/8).
Mengenai besaran pertumbuhan angkanya, dirinya tidak bisa memastikan. Hanya saja pertumbuhan kuartal III dapat lebih baik dari yang terjadi pada sebelumnya di kuartal II-2020.
"Soal angka besar kemungkinan tidak seperti kuartal II dan akhir tahun masih tanda tanya. Kalau liat ramalan-ramalan (akhir tahun) kita bisa minus juga nol. Ini kesiapan psikologi saja," katanya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)