Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Penurunan ekspor Indonesia ke China utamanya karena penurunan nilai ekspor bahan bakar mineral, biji logam terak dan abu, serta lemak dan minyak hewan nabati.
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
- BPS: Nilai Ekspor Bulan November Turun 1,70 Persen
- Indonesia Siap Lawan Amerika Soal Ekspor Udang, Begini Kronologinya
- Ekspor Produk Perikanan Indonesia Rp44 Triliun di Semester I-2024, Masih Jauh dari Target
- BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia ke China mencapai USD 4,57 miliar pada Januari 2024. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 20,73 persen dibanding Desember 2023.
"Penurunan ekspor Indonesia ke China utamanya karena penurunan nilai ekspor bahan bakar mineral, biji logam terak dan abu, serta lemak dan minyak hewan nabati," kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti.
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Dari ketiga negara tujuan utama tersebut, nilai ekspornya mencapai 43,64 persen dari total ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024.
Sementara, ekspor non-migas Indonesia ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara justru mengalami penurunanan baik secara bulanan maupun secara tahunan.
Sedangkan, ekspor Indonesia ke kawasan Uni Eropa justru mengalami kenaikan secara bulanan, walaupun secara tahunan angkanya menurun.
Secara keseluruhan, diketahui ekspor Indonesia pada Januari 2024 mencapai USD 20,53 miliar. Capaian tersebut turun sebesar 8,34 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Pada Janauri 2024 nilai ekspor mencapai USD 20,52 miliar atau turun sebesar 8,34 persen jika dibandingkan Desember 2023," ujarny dalam konferensi pers di Jakarta.
Amalia merinci, untuk ekspor migas tercatat USD 1,39 miliar atau turun sebesar 5,49 persen, jika dibandingkan bulan sebelumnya USD 1,48 miliar.
Hal yang sama juga berlaku untuk ekspor nonmigas yang mengalami penurunan sebesar 8,54 persen pada Januari 2024, dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai USD 20,91 miliar, sedangkan Januari 2024 nilai ekspornya sebesar USD 19,13 miliar.