Enam Agenda Pembahasan Para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral di KTT G20
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, terdapat enam agenda yang akan dibahas para menteri keuangan dan kepala bank sentral dari berbagai negara (Finance Ministers and Central Bank Governor) dalam finance track atau jalur keuangan di pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, terdapat enam agenda yang akan dibahas para menteri keuangan dan kepala bank sentral dari berbagai negara (Finance Ministers and Central Bank Governor) dalam finance track atau jalur keuangan di pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022.
Pertama, ialah terkait normalisasi kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan. BI memprakirakan kenaikan tersebut mulai terjadi pada Maret 2022.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang dibahas oleh Indonesia dan Korea Selatan dalam pertemuan konsultasi AEM-ROK ke-20? Kedua pihak membahas optimalisasi perjanjian ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA). Di antaranya dengan merencanakan pembaharuan AKFTA di masa mendatang, termasuk melalui penyelesaian Studi Tinjauan Bersama AKFTA dan Laporan Hasil Kajian Perdagangan Digital.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
"Sehingga, perlu antisipasi normalisasi dari kebijakan terkalibrasi dengan baik, rencana yang baik, dan dikomunikasikan secara baik," ujarnya dalam Seminar G20:Scaling Up The Utilization Of Sustainable Financial Instruments, Jakarta, Jumat (18/2).
Kedua, ialah percepatan atasi scarring effect (luka memar) khususnya terhadap korporasi. Perry menyebut, selama pandemi berlangsung sektor dunia usaha menjadi yang paling terdampak parah akibat pembatasan mobilitas selama pandemi berlangsung.
"Untuk memulihkan luka tersebut, perlu kebijakan yang dikalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik (well calibrated, well planned, well communicated) oleh setiap negara, khususnya dalam mendorong produktivitas dan investasi," ucapnya.
Ekonomi Hijau dan Perpajakan
Ketiga, kerja sama cross-border payment system, termasuk juga pengembangan central bank digital currency atau mata uang digital bank sentral. Tujuannya untuk mendukung promosi perdagangan dan investasi antar anggota G20.
Keempat, terkait percepatan ekonomi hijau (green economy) termasuk finance. Tujuannya untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan.
"Kelima, memperkuat inklusi ekonomi dan keuangan. Khususnya bagi SME (small medium enterprise), kaum perempuan, dan kaum wirausaha muda," bebernya.
Terakhir, sistem perpajakan internasional yang lebih adil bagi negara-negara berkembang.
(mdk/bim)