Era Disrupsi, Bagaimana Nasib Bank-Bank Kecil?
Saat ini, penetrasi teknologi semakin luas dan cepat. Hampir seluruh sektor terkena dampak perkembangan teknologi ini, tidak terkecuali ekonomi. Teknologi membuat pola konsumsi, produksi dan distribusi berubah. Preferensi masyarakat beralih dari cara tradisional ke cara modern.
Saat ini, penetrasi teknologi semakin luas dan cepat. Hampir seluruh sektor terkena dampak perkembangan teknologi ini, tidak terkecuali ekonomi. Teknologi membuat pola konsumsi, produksi dan distribusi berubah. Preferensi masyarakat beralih dari cara tradisional ke cara modern.
Tak ketinggalan, sektor perbankan melakukan upaya keras agar tak terhalau gelombang modern yang mengubah total aktivitas nasabah mereka. Perbankan berlomba-lomba memodernisasi sistem mereka demi mempertahankan loyalitas nasabah.
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Namun, bagaimana dengan nasib bank-bank kecil yang penetrasinya tak sebesar bank-bank besar?
Ekonom sekaligus Komisaris Independen BCA Raden Pardede menyatakan, memang dalam beberapa waktu ke belakang, data OJK dan BI menyebutkan bahwa kinerja bank-bank buku 1 dan 2 (bank dengan modal inti Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun) melambat karena aliran Dana Pihak Ketiga (DPK) juga melemah.
"Kalau lihat dari data OJK dan BI, bank-bank buku 1 dan 2 DPKnya melemah dan melambat, bahkan kadang mendekati 0, atau negatif. Sehingga kalau DPKnya lemah, tentu profitabilitynya juga terancam," ujar Raden di Jakarta, Jumat (31/1).
Apalagi, setelah OJK memutuskan menaikkan batas modal minimal menjadi Rp 3 triliun, mungkin saja bank-bank kecil ini akan beralih menjadi bank-bank spesifik.
Cara Bertahan
Oleh karenanya jika bank-bank kecil ini mau bertahan, mereka tidak bisa mengandalkan pendapatan dari aliran DPK saja, tapi juga fee based income, contohnya fee pembayaran transaksi dan lainnya. Bank buku 4 sekalipun saat ini sudah melakukan investasi besar-besaran untuk sistem dan teknologi demi meraup fee based income.
Namun demikian, masih ada tantangan yang harus dihadapi jika bank-bank kecil ingin mendapatkan fee based income.
"Nah, sekarang, agak sulit untuk bank kecil investasi di sini karena modal mereka juga terbatas, makanya harus dipikirkan apakah mereka harus gabung dengan bank besar atau kolaborasi," imbuh Raden.
Sumber: Liputan6
Reporter: Athika Rahma
(mdk/did)