Erick Thohir: Kalau INKA Sanggup Produksi Kita Tidak Impor KRL
Erick mengatakan, jika PT INKA mampu memproduksi jumlah gerbong yang menyesuaikan kebutuhan penumpang, maka tidak perlu impor. Hanya saja, EBITDA dari produsen kereta api itu negatif sehingga membutuhkan cash flow.
Rencana impor rangkaian gerbong KRL belum mencapai kesepakatan. Hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tidak merekomendasikan untuk impor. Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir mengatakan, kunci dari pengadaan KRL adalah kebutuhan penumpang dapat diakomodir.
Erick mengatakan, jika PT INKA mampu memproduksi jumlah gerbong yang menyesuaikan kebutuhan penumpang, maka tidak perlu impor. Hanya saja, EBITDA dari produsen kereta api itu negatif sehingga membutuhkan cash flow.
-
Kenapa Erick Thohir mengapresiasi pencapaian BRI? Menurut Erick, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja positif selama ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha UMKM. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Siapa yang menuding Erick Thohir sering mengganti direksi dan komisaris di BUMN? Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir di Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
-
Kenapa Erick Thohir berduka atas meninggalnya Tanri Abeng? Kabar meninggalnya Tanri Abeng juga telah sampai ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dia menyebutkan Tanri Abeng sebagai sosok yang berjasa besar untuk pembangunan Indonesia."Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini," ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
Jika perusahaan tidak memiliki cash flow yang cukup, maka menurut Erick hampir sulit PT INKA memproduksi gerbong dengan jumlah banyak.
"Kalau ternyata INKA ini sanggup produksi yah jangan impor, tapi ada catatan, INKA itu EBITDA-nya masih negatif, artinya perlu ada dukungan cashflow," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/5).
"Saya menolak impor kalau ternyata dimark-up, saya akan minta BPKP audit ulang. Tapi kalau memang kita membutuhkan yah terbuka, tetapi duduk dengan data yang sama, bukan masing-masing mempersentasikan data," katanya.
Lobi BPKP
Secara terpisah, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengaku tengah melobi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Muhammad Yusuf Ateh terkait impor gerbong kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang.
Upaya lobi-lobi ini pun telah dilaporkan Tiko kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. "Saya sudah diskusi dengan Pak Ateh dan lagi lapor ke Menko Marves (Luhut)," kata Tiko saat ditemui di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (3/5).
Tiko menjelaskan, ada dua hal yang ditekankan terkait hal ini. Pertama menggunakan pendekatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan pembangunan pabrik INKA di Banyuwangi, Jawa Timur. Dia menargetkan pabrik INKA ini sudah bisa produksi di tahun 2025.
"Dan kita lagi kejar supaya di 2025 ini bisa produksi," kata dia.
Kedua, Tiko menjelaskan, impor KRL dari Jepang ini merupakan kebutuhan mendesak karena melihat kebutuhan masyarakat. Setidaknya dibutuhkan 10-12 kereta impor yang harus dipercepat prosesnya.
"Kemarin kita sudah hitung ulang, rasanya memang akan ada pendekatan 10-12 yang harus kita akselerasi," kata dia.
Proses ini pun telah diminta Tiko kepada BPKP untuk mendapatkan pengawasan. "Sudah kita minta Pak Ateh untuk mengawal proses pengadaannya," kata dia.
Di sisi lain, Tiko mengatakan pihaknya sedang melakukan penelitian terhadap kerangka kereta yang ada. Agar bisa diketahui berapa banyak kereta yang bisa diretrofit (penambahan fitur atau teknologi baru).
(mdk/idr)