ESDM minta varian solar baru Pertamina dicampur 20 persen biodiesel
Namun, Kementerian ESDM belum terima usulan varian solar baru tersebut.
PT Pertamina (Persero) berencana mengeluarkan produk solar jenis baru. Namun, Kementerian ESDM mengimbau kepada Pertamina untuk tetap mematuhi kebijakan penggunaan biodiesel sebesar 20 persen tahun depan.
"Suratnya kami belum baca, belum lihat. BBN (bahan bakar nabati) harus dicampur untuk semua jenis solar, harus mandatori BBN 20 persen," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja di Plaza Centris, Graha Migas, Kuningan, Jakarta, Senin (22/2).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
Sementara itu, General Manager MOR III Pertamina, Afandi mengatakan, varian solar baru tersebut memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah dari solar non subsidi atau Pertamina Dex yang memiliki kandungan sulfur 3.500 ppm dan lebih tinggi dari solar subsidi (biosolar) yang memiliki kandungan sulfur 300 ppm.
"Pastinya kita punya Pertamina Dex dan solar subsudi, ya di antara itu (kandungan sulfurnya)," kata Afandi.
Menurut Afandi, rencana Pertamina mengeluarkan solar jenis baru itu merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Alasannya, solar di Indonesia hanya ada dua jenis, sedangkan di pasar internasional, jenis solar sudah beragam.
"Karena ada pasar yang menghendaki spec seperti itu, di internasional solar banyak gradenya, tapi di Indonesia dex yang terbaik," jelas dia.
Afandi menambahkan, nantinya solar varian baru tersebut akan masuk dalam kategori BBM non subsidi. Namun, Afandi masih enggan menyebut patokan harga yang akan ditetapkan Pertamina untuk solar jenis baru itu.
"Nanti saja, belum. Tunggu saja (informasi resmi peluncuran solar baru)," pungkas dia.
(mdk/sau)