EWI: Indonesia Sibuk Urus Aturan TKDN, Lupa Bangun Industri
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean mengatakan, pemerintah selama ini terlalu sibuk membuat regulasi penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga lupa membangun industri komponen dalam negeri. Hal ini membuat Indonesia ketergantungan impor komponen terutama sektor migas.
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean mengatakan, pemerintah selama ini terlalu sibuk membuat regulasi penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga lupa membangun industri komponen dalam negeri. Hal ini membuat Indonesia ketergantungan impor komponen terutama sektor migas.
"Sebetulnya kesalahan kita yang pertama adalah kita terlalu banyak bicara tentang menggunakan komponen dalam negeri. Tetapi kita terlambat bicara, atau jarang bicara, bagaimana membangun industri yang menyediakan komponen dalam negeri," ujar Ferdinand, Jakarta, Kamis (25/3).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa Timnas Indonesia dijaga ketat? Pengamanan yang ketat untuk skuad Timnas Indonesia merupakan permintaan dari Ketua PSSI, Erick Thohir, yang menginginkan keamanan yang lebih terjamin bagi Jay Idzes dan rekan-rekannya. "Terkait dengan pengamanan, kami tentu tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Sumardji di Stadion Madya. "Sesuai dengan arahan Ketua PSSI, kami harus menjaga anak-anak Timnas Indonesia. Mengingat banyak orang yang tidak memakai masker dan lain-lain," tambahnya.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Apa saja yang dilakukan Timnas Indonesia untuk persiapan? Skuad Garuda saat ini sedang melakukan persiapan untuk menghadapi Arab Saudi dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia juga telah memulai sesi latihan yang berlangsung pada Jumat (30/8/2024) sore WIB di Lapangan ABC GBK, Senayan, Jakarta Pusat.
-
Bagaimana tanggapan TKN Prabowo-Gibran terkait dugaan pelanggaran kampanye Gibran? Habiburokhman berujar, Gibran akan memberikan klarifikasi atas dugaan pelanggaran kampanye di wilayah CFD Thamrin - Bundaran HI. "Untuk panggilan tanggal 3 Januari 2024 pukul 13.00, sebetulnya ini tidak sampai 1x24 jam, tidak memenuhi unsur kelayakan panggilan, tetapi kami berkoordinasi dengan Mas Gibran sampai saat ini beliau berkeras untuk hadir besok," kata Habiburokhman saat jumpa pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Selasa (2/1) malam.
Ferdinand mengatakan, kondisi tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar empuk untuk penjualan komponen impor. Padahal ada banyak proyek yang harus menggunakan komponen yang canggih dan modern yang sebenarnya bisa dibangun di dalam negeri.
"Ini kita menjadi sebuah negara pasar. Kita hanya membeli, membeli, membeli. puluhan tahun kita lupa membangun industri. Bagaimana supaya komponen lokal ini bisa digunakan oleh industri kita termasuk BUMN kita. Kita terlalu sibuk mengurus regulasi TKDN, selalu itu yang dilakukan padahal tidak punya industrinya," katanya.
Bangun Industri Dalam Negeri
Maka dari itu pola pikir ini, kata Ferdinand, harus diubah agar industri dalam negeri dan BUMN bisa maju dengan mengandalkan penggunaan bahan baku lokal yang berkualitas tidak kalah saing dengan produk-produk impor. Apalagi ada banyak BUMN hingga kini membangun proyek dengan kebutuhan alat canggih yang cukup besar.
"Mindset ini yang harus diubah jangan sibuk bicara TKDN, tingkatkan penggunaan bahan baku lokal tetapi kita tidak membangun industrinya. Sektor hulu sampai hilir ini tehnologinya tinggi semua tidak ada yang rendah tidak ada yang gampang dilakukan. Sektor energi luar biasa kebutuhan kita terhadap komponen dan perangkat yang akhirnya uangnya terbang keluar tidak kita nikmati," tandasnya.
(mdk/bim)