Fintech Jack Ma Catat Kenaikan Laba 1.000 Persen Jelang IPO di 2 Bursa
Perusahaan financial technology (fintech) yang terafiliasi dengan Alibaba, Ant Group memberikan laporan keuangan pertamanya menjelang penawaran umum perdana (IPO) pada Selasa (25/8). Perusahaan yang masih dikendalikan Jack Ma tersebut mencatat kenaikan laba hingga 1.000 persen.
Perusahaan financial technology (fintech) yang terafiliasi dengan Alibaba, Ant Group memberikan laporan keuangan pertamanya menjelang penawaran umum perdana (IPO) pada Selasa (25/8). Perusahaan yang masih dikendalikan Jack Ma tersebut mencatat kenaikan laba hingga 1.000 persen.
Dikutip dari CNBC, Ant Group melaporkan laba USD 3,2 miliar atau Rp 46,7 triliun dari total pendapatan USD 10,4 miliar atau Rp 152 triliun pada semester pertama. Angka ini naik 1.000 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 275 juta atau Rp 4 miliar.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Bagaimana Jack Ma memperoleh dana untuk memulai bisnis? Namun, dia harus berpikir kreatif untuk memperoleh suntikan dana dari bank guna mewujudkan mimpinya.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Pendapatan perusahaan juga naik secara signifikan, sekitar 38 persen dari USD 7,6 miliar atau Rp 111,2 triliun yang dibuat perusahaan pada paruh pertama tahun 2019.
Ant Group sebelumnya dikenal sebagai Ant Financial. Perusahaan anak Alibaba ini berencana untuk melakukan pencatatan secara bersamaan di bursa saham Hong Kong dan pasar STAR bursa Shanghai, yang merupakan dewan teknologi bergaya Nasdaq.
Perusahaan belum mengungkapkan detail soal harga sahamnya. Tetapi seorang analis sebelumnya mengatakan kepada CNBC bahwa penilaian pasarnya bisa mencapai USD 200 miliar atau Rp 2,9 triliun yang membuatnya lebih besar dari beberapa bank terbesar di Amerika.
Dampak Perang Dagang
Sebelumnya, Ant mengatakan bahwa ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China dapat berdampak negatif pada bisnisnya. Dua ekonomi terbesar dunia telah lama terlibat dalam perselisihan perdagangan dan teknologi.
"Pembatasan tersebut secara material merugikan dan mempengaruhi kemampuan kami untuk atau menggunakan teknologi, sistem, perangkat, atau komponen yang mungkin penting bagi infrastruktur teknologi," kata Ant.
"Selain itu, kebijakan dan tindakan yang diarahkan pada perusahaan China dapat berdampak membuat orang AS enggan bekerja di perusahaan China, sehingga dapat mengurangi kemampuan kami untuk mempekerjakan atau mempertahankan personel yang memenuhi syarat untuk bekerja di bisnis kami," tambahnya.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/azz)