Fitch Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,3 Persen di 2021
Fitch melihat ini sebagai pertumbuhan yang sangat baik, mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat terkontraksi 2,1 persen pada 2020 yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Fitch Ratings memberikan peringkat yang baik untuk kondisi perekonomian di Indonesia tahun ini. Lembaga pemeringkat kredit internasional yang berpusat di New York dan London ini memperkirakan PDB Indonesia akan pulih secara bertahap menjadi 5,3 persen pada 2021 dan 6 persen pada 2022.
Fitch melihat ini sebagai pertumbuhan yang sangat baik, mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat terkontraksi 2,1 persen pada 2020 yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Fitch melihat pemulihan tersebut didukung stimulus belanja pemerintah dan ekspor neto Indonesia, termasuk dari perbaikan harga komoditas.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
"Kami memperkirakan momentum pertumbuhan akan didukung lebih lanjut dalam waktu dekat oleh langkah-langkah bantuan fiskal dan belanja infrastruktur," tulis Fitch dalam rilisnya, Selasa (23/3).
Pemerintah RI menurut Fitch sudah memulai program vaksinasi pada bulan Januari dan bertujuan untuk mencapai kekebalan kelompok pada Q1 (kuartal pertama) tahun 2022. Menurut Fitch, ini target yang optimistis. Hal ini diamini oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.
"Pemerintah akan menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan menjaga keberhasilan PPKM Mikro untuk menekan kasus aktif yang saat ini sudah single digit. Selain itu juga percepatan vaksinasi, salah satunya dengan vaksin gotong royong," ungkap Airlangga yang juga Ketua KPCPEN menyikapi penilaiaan Fitch tersebut.
Penerapan UU Cipta Kerja juga diyakini akan menjadi pendorong pemulihan ekonomi Indonesia. Dalam jangka menengah, Fitch berharap pertumbuhan RI akan mendapat dorongan dari penerapan Omnibus Law UU Cipta Kerja, yang bertujuan untuk menghilangkan beberapa hambatan investasi yang sudah berlangsung lama.
Selama ini Fitch melihat pengeluaran pemerintah tetap difokuskan untuk mengurangi dampak akibat krisis kesehatan. Sekitar 4,2 persen dari PDB Indonesia yang dialokasikan pada tahun 2021 untuk langkah-langkah kesehatan dan bantuan guna mendukung rumah tangga dan bisnis. Ini meningkat jika dibandingkan 3,8 persen dari PDB yang dicairkan pada tahun 2020.
"Pemulihan sektor riil juga dilakukan dengan kebijakan yang menstimulus konsumen sekaligus mendorong produksi seperti sektor property dan otomotif. Kami saat ini juga tengah memfinalisasi paket ketersediaan financing untuk sektor horeka (hotel-restoran-kafe)," ungkap Airlangga menanggapi.
Fitch juga melihat pembangunan infrastruktur tetap menjadi kunci jangka menengah dari prioritas pemerintah. Akan, tetapi kapasitas investasinya mungkin terhambat oleh pembayaran bunga yang meningkat (18 persen dari pendapatan pada tahun 2020). Selain itu pengeluaran yang diamanatkan secara konstitusional untuk kesehatan dan pendidikan, dan kemungkinan kebutuhan mendukung modal bagi perusahaan milik negara.
Lembaga Pengelola Investasi yang baru dibentuk oleh Otoritas Investasi Indonesia, diyakini akan menjadi sumber pendanaan yang strategis. Lembaga ini dibentuk untuk membantu pendanaan pembangunan infrastruktur selama beberapa tahun ke depan. Dana itu berasal dari gabungan dana pemerintah dan sektor swasta, termasuk melalui disinvestasi aset pemerintah, seperti jalan tol.
Defisit Fiskal
Fitch memperkirakan defisit fiskal akan sedikit menyempit menjadi 5,6 persen pada tahun 2021 dari 6,1 persen pada tahun 2020, secara umum sejalan dengan target pemerintah RI.
Setelah dampak pandemi mereda, Fitch menyatakan konsolidasi fiskal harus dipercepat mulai tahun 2022. Ini mengingat dukungan luas di seluruh spektrum politik untuk kebijakan fiskal yang berhati-hati dan rekam jejak akumulasi utang yang rendah Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain.
Dalam pandangan Fitch, konsolidasi kemungkinan akan datang dari penghapusan secara bertahap kebijakan bantuan dan rasionalisasi pengeluaran.
Fitch memperkirakan rasio pendapatan akan meningkat secara bertahap menjadi 12,3 persen dari PDB pada tahun 2021. Selanjutnya menjadi 12,8 persen pada tahun 2022. Hal ini terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi, dari 12,1 persen pada tahun 2020, terendah dalam kategori 'BBB'.
Dampak pandemi pada metrik fiskal Indonesia menurut Fitch tidak separah kebanyakan negara lain yang memiliki peringkat 'BBB'. Fitch memperkirakan utang pemerintah akan mencapai puncaknya pada sekitar 42 persen dari PDB pada tahun 2022. Namun ini masih jauh di bawah rata-rata negara 'BBB' yakni sebesar 57 persen.
(mdk/idr)