Freeport Janjikan Kapasitas Produksi Kembali Normal di 2022
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi di Papua sepanjang 2019 kemarin minus 15,72 persen. Salah satu penyebab utamanya yakni adanya penurunan produksi tambang di Freeport. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan produksi Freeport memang berkurang 50 persen sejak beralih ke tambang bawah tanah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di Papua sepanjang 2019 kemarin minus 15,72 persen. Salah satu penyebab utamanya yakni adanya penurunan produksi tambang di Freeport.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas tak mengelak jika pertumbuhan ekonomi Papua memang banyak bergantung pada hasil produksi perusahaannya. Dia mengatakan, produksi Freeport memang berkurang 50 persen sejak beralih ke tambang bawah tanah.
-
Kapan Kota Batam mulai mengalami perkembangan yang pesat? Tahun 1980, wajah pulau ini semakin berubah dan berkembang dengan pesat.
-
Di mana titik strategis Jalur Rempah di Pati yang menjadi pusat perekonomian? Dalam catatan sejarah kuno, Pelabuhan Juwana termasuk dalam titik pantai utara Jawa yang berperan krusial sebagai titik dan pusat perekonomian di Pati.
-
Kapan Puncak Ampangan menjadi pusat pertahanan? Ketika pusat pemerintahan dialihkan ke Bukittinggi di bawah kepemimpinan Sjafruddin Prawiranegara, daerah Payakumbuh bagian selatan ini menjadi salah satu pusat pertahanan bagi pasukan militer Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
-
Bagaimana caranya untuk mencapai keberlanjutan ekonomi di Sumatera Utara? Pilar-pilar dasar keberlanjutan ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi yang seimbang, pengurangan kemiskinan dan kelaparan, perlindungan lingkungan, pemerataan pembangunan, dan partisipasi masyarakat.
-
Kapan Bawaslu Kabupaten Temanggung melakukan pemetaan potensi kerawanan? Roni Nefriadi di Temanggung, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemetaan potensi kerawanan Pilkada 2024 sebagai acuan untuk merumuskan strategi mitigasi secara maksimal.
-
Kapan Ciumbuleuit menjadi pusat perekonomian di Kota Bandung? Mengutip laman Instagram Infobdgcom, Selasa (19/3), pada 1970-1980 an, kawasan ini pernah menjadi urat nadi perekonomian di Bandung.
"Jadi produksi saat ini memang berkurang 50 persen. Tadi dikatakan pertumbuhan ekonomi di Papua minus, tidak bertumbuh. Itu memang antara lain karena produksi Freeport turun separuh," ujar dia saat rapat dengan Komite II DPD RI di Jakarta, Rabu (12/2).
Tony pun berjanji akan meningkatkan hasil produksi tambang mulai tahun depan, sehingga hingga kembali normal 100 persen pada 2022. "Memang harapannya tahun depan sudah 75 persen dan tahun berikutnya sudah normal kembali 100 persen," sambungnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto, menyebutkan pertumbuhan ekonomi Papua defisit lantaran adanya peralihan sistem tambang Freeport ke penambangan bawah tanah. "Papua terkontraksi sejak kuartal IV 2019 karena Freeport ada peralihan tambang di sana," kata Suhariyanto beberapa waktu lalu.
Freeport Investasi Rp225 Triliun untuk Tambang Bawah Tanah
Dia mengemukakan, PT Freeport Indonesia telah berinvestasi USD 15 miliar atau sekitar Rp225 triliun sejak resmi berganti status dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada 2018 lalu. Tak berhenti di situ, pihaknya tetap akan berinvestasi hingga masa izin kontrak selesai pada 2041.
"Dan ke depannya sampai dengan 2041 masih akan investasi lagi sekitar USD 15-20 miliar atau sekitar Rp225-280 triliun dalam pengembangan tambang bawah tanah ini," kata Tony.
"Kita akan terus melakukan investasi sekitar USD 15-20 miliar di Provinsi Papua. Khususnya mengenai penambangan Freeport. Tambang bawah tanah ini sesuai IUPK sampai 2041, tapi sumber daya yang ada di tempat itu bisa lebih dari 2041," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com