Gaikindo Sambut Baik Rencana Dua Produsen Mobil Listrik China Pindahkan Pabrik ke RI
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik rencana masuknya dua perusahaan tersebut. Sebab memberikan makin banyak pilihan kepada konsumen.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) angkat suara terkait kabar dua pabrikan mobil listrik asal China, yakni BYD dan JAC yang berminat untuk merelokasi bisnis mereka ke Indonesia.
Relokasi bisnis kedua perusahaan tersebut menyusul eskalasi perang dagang antara negeri tirai bambu dengan Amerika Serikat (AS).
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik rencana masuknya dua perusahaan tersebut. Sebab memberikan makin banyak pilihan kepada konsumen.
"Kita wellcome semua merk dari dunia manapun. Silakan masuk ke Indonesia dan bersaing secara sehat. Konsumen malah diuntungkan, pilihannya makin banyak. (Updatenya?) Dia tidak laporan ke Gaikindo, tapi kita wellcome siapa aja," kata dia saat ditemui di sela-sela pameran 'GIIAS 2019', di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (18/7).
Dia mengakui, bagi agen pemegang merk (APM) tentu kedatangan dua perusahaan baru ini menambah jumlah pesaing. Namun, asosiasi memandang makin banyak produsen mobil yang masuk positif bagi masyarakat.
"Kalau jujur ya kalau ada merk baru kan pada garuk-garum kepala, nambah lg (saingan). Tapi saya selaku Gaikindo ya welcome dong, dan masyarakat juga welcome karena dia makin bisa milih lebih banyak mobil sekarang," tandasnya.
Sebelumnya, dua pabrikan mobil listrik asal China, yakni BYD dan JAC disebut berminat untuk merelokasi bisnis mereka ke Indonesia menyusul perang dagang antara negeri tirai bambu dengan Amerika Serikat.
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin, menyebutkan bahwa minat tersebut terungkap saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke China pekan lalu.
"Mobil listrik mau relokasi, yaitu BYD dan JAC. BYD itu mobil yang kerja sama dengan Bluebird sedangkan JAC itu ukuran kelas mobilnya satu tingkat di bawah BYD, tapi itu besar (juga)," katanya dikutip dari Antara, Jumat (12/7).
Menurut Ridwan, pembicaraan mengenai minat untuk relokasi telah beberapa kali dilakukan. Keduanya, tambah dia, juga sudah masuk ke Indonesia bermitra dengan swasta.
Namun, Ridwan menuturkan kedua perusahaan mobil listrik China itu tidak menyebutkan potensi nilai investasi yang akan ditanamkan di Indonesia.
"Mereka tidak mengungkapkan angka tapi sudah menyatakan minat. Syaratnya jelas dan lokasinya ada. Perpres sedang ditunggu," tuturnya.
Ada pun mengenai lokasi relokasi, kedua perusahaan itu belum mengungkapkan secara spesifik. Namun, panjut Ridwan, Jawa Barat merupakan salah satu pusat industri otomotif yang bisa jadi opsi.
"Tapi kalau dia mau mendekatkan sama sumber baterainya bisa juga di luar (Jawa) sana," tukasnya.
Baca juga:
Kebijakan DP Nol Persen OJK Belum Ampuh Genjot Penjualan Mobil
Industri Otomotif Sambut Baik Penurunan Suku Bunga BI
Wapres JK Sebut Regulasi Kendaraan Listrik Terbit Tahun Ini
Wapres JK Buka GIIAS 2019
Kemenperin Targetkan Indonesia Ekspor 1 Juta Mobil di 2025
Di Depan JK, Gaikindo Sebut Industri Otomotif Tanah Air Makin Mandiri