Gandeng Tokopedia, Sri Mulyani Ingin Sistem Bayar Pajak Semudah Beli Pulsa
Kemenkeu menjalin kerja sama dengan beberapa e-commerce seperti Tokopedia untuk menjadi perantara membayar pajak secara online. Dia menilai hal tersebut akan berhasil meningkatkan minat masyarakat untuk lebih rajin dan tepat waktu dalam membayar pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berencana melakukan reformasi perpajakan di Indonesia dengan menyederhanakan sistem pembayarannya sehingga bisa semudah membeli pulsa. Gagasan tersebut bermula ketika dia menyadari bahwa sudah banyak negara yang memiliki sistem pembayaran pajak secara elektronik dan ternyata membawa hasil positif berupa penambahan pajak yang tumbuh secara signifikan.
"Rusia meluncurkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) elektronik di mana saja lalu karena itu sales tax nya naik," katanya saat ditemui di Kantor Kadin, seperti ditulis Antara.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Oleh karena itu, Kemenkeu menjalin kerja sama dengan beberapa e-commerce seperti Tokopedia untuk menjadi perantara membayar pajak secara online. Dia menilai hal tersebut akan berhasil meningkatkan minat masyarakat untuk lebih rajin dan tepat waktu dalam membayar pajak.
"Saya ingin bayar pajak semudah beli pulsa sehingga kita menggandeng Tokopedia agar menjadi channel pembayaran pajak," ujarnya.
Sri Mulyani berharap dengan adanya sistem pembayaran pajak yang baru akan mampu menambah pendapatan pajak yang masih rendah, seperti keberhasilan yang telah dicapai oleh Rusia. "Biar tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh karena proses bayar pajaknya lama dan rumit," katanya.
Penerimaan pajak hingga semester I-2019 masih mencapai 38,25 persen atau Rp603,34 triliun dari target APBN 2019, sedangkan prediksi total penerimaan pajak sampai akhir 2019 sebesar 91 persen atau Rp834,1 triliun.
"Terutama PPN yang selama ini saya dengar dari berbagai pengusaha proses birokrasinya terlalu rumit," ujarnya.
Sri Mulyani melanjutkan, pembaruan sistem membayar pajak tersebut akan dikaji lebih detail karena juga mempertimbangkan kepentingan banyak orang sehingga reformasi perpajakan bisa membuat hasil yang positif tanpa adanya pihak yang terberatkan.
"Tapi ya kalau untuk bantu Anda tidak membayar pajak, saya tidak bisa. Karena itu sudah menjadi instruksi dari konstitusi kita," katanya.
Baca juga:
Pengamat Tolak Wacana Tax Amnesty Jilid II Karena Langgar Azas Keadilan
Kadin Dukung Kehadiran Tax Amnesty Jilid II
Bos Pajak Blak-blakan Penyebab Penerimaan 2019 Tak Sesuai Harapan
Kemenkeu Sebut Penurunan Penerimaan Pajak Bukan Karena Pemberian Insentif
Menteri Sri Mulyani Buka Peluang Ada Tax Amnesty Jilid II
Strategi Ditjen Pajak Antisipasi Shortfall Rp140 Triliun Tahun ini