Garap Proyek Smelter, PT PP Catatkan Kontrak Baru Sebesar Rp10,57 Triliun
Proyek pembangunan smelter feronikel yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara ini akan menelan investasi Rp 4 triliun untuk tahap 1 dan akan dilanjutkan tahap berikutnya dengan nilai total investasi mencapai Rp 14,5 triliun.
PT PP (Persero) Tbk telah melakukan penandatanganan kontrak pembangunan pabrik peleburan (smelter) berteknologi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) selaku investor.
Direktur Operasi 3 PTPP, Abdul Haris Tatang mengatakan, dalam pembangunan proyek smelter ini, pihaknya berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek yang akan bekerjasama dengan partner konsorsium ENFI (BUMN China). PTPP optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut selama 24 bulan.
-
Dimana lokasi kejadian ledakan smelter PT ITSS? Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah akhirnya menetapkan dua tersangka kasus ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tshinshan Stainless Steel (ITTS) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Kapan kasus kebakaran tungku smelter PT ITSS dinaikkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan? Meski telah menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan, polisi belum menetapkan siapa yang menjadi tersangka.
-
Siapa saja yang ditetapkan sebagai tersangka kasus ledakan smelter PT ITSS Morowali? Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah akhirnya menetapkan dua tersangka kasus ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tshinshan Stainless Steel (ITTS) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Apa saja yang dilakukan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC)? PT KPC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.
"Dengan keberhasilan Perseroan sebagai kontraktor EPC yang telah memiliki berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek pembangkit serta minyak dan gas, maka saat ini Perseroan mulai terjun ke area industri proses pengolahan mineral," ujar dia di Jakarta, Senin (17/6).
Haris menjelaskan, proyek pembangunan smelter feronikel yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara ini akan menelan investasi Rp4 triliun untuk tahap 1 dan akan dilanjutkan tahap berikutnya dengan nilai total investasi mencapai Rp14,5 triliun.
Pabrik smelter yang memiliki total kapasitas sebesar 4x72 MVA ini ditargetkan akan dapat beroperasi pada 2021 dan nantinya diperkirakan akan memproduksi sekitar 229 ribu ton Feronikel (FeNi) setiap tahunnya dengan kadar nikel 22 persen-24 persen. Pembangunan pabrik Smelter ini menggunakan teknologi RKEF yang terdiri dari empat tanur listrik jenis rectangular dimana teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Pembangunan smelter feronikel ini merupakan upaya yang dilakukan oleh PT CNI selaku perusahaan dalam negeri untuk dapat membantu meningkatkan devisa negara di sektor minerba. Selain itu, dengan beroperasinya pabrik smelter ini, penyerapan tenaga kerja di masyarakat sekitar dipastikan dapat membantu meningkatkan perekonomian.
Sementara itu, Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat menyatakan, hingga April 2019 ini, perseroan berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp10,57 triliun atau berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 21 persen dari total target yang ditetapkan oleh manajemen perseroan, yaitu sebesar Rp50,30 triliun di 2019.
"Sehingga manajemen optimistis target kontrak baru tahun ini akan tercapai," ungkap dia.
Pencapaian kontrak baru sebesar Rp10,57 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp9,23 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp1,34 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan sampai dengan April 2019, antara lain RDMP RU V Balikpapan Tahap II sebesar Rp3,38 triliun, jalan tol Indrapura Kisaran (lanjutan) sebesar Rp3 triliun.
Kemudian, Pesantren Mualimin Yogyakarta sebesar Rp470 miliar, Runway Soetta Section 1 (pekerjaan tambah) sebesar Rp455 miliar, kereta api Makassar Pare-Pare sebesar Rp450 miliar, Sapras SPBU Rest Area sebesar Rp334 miliar, RSUD Soreang sebesar Rp269 miliar.
Hingga April 2019, perolehan kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Perseroan dengan kontribusi sebesar 65,88 persen, disusul oleh swasta sebesar 25,04 persen dan Pemerintah (APBN) sebesar 9,08 persen dari total perolehan kontrak baru. Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu pembangkit listrik sebesar 33,70 persen, jalan dan jembatan sebesar 28,46 persen, gedung sebesar 24,58 persen, bandara sebesar 4,31 persen, jalur kereta api sebesar 4,26 persen, industri sebesar 3,06 persen dan irigasi sebesar 1,66 persen.
Baca juga:
Safari Ramadan, PT PP Sebar Sembako Murah di Pangandaran dan Yogyakarta
PT PP Resmi Gandeng PGN soal Pemanfaatan Lahan
PT PP Gandeng Telkom dan Danareksa dalam Pembangunan dan Pengembangan BUMN Center
Sarinah Gandeng PP dan Wika Bangun Kompleks Bisnis di Jalan Thamrin
Incar Pembeli Milenial, PP Urban Jual Apartemen Mulai Harga Rp 270 juta di Serpong
Terapkan Program Transformasi Digital, PT PP Sabet Penghargaan BIM Award Partnership