Genjot Jumlah Wirausaha, Kemenperin Beri Penerima PKH Pelatihan Mengelas
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Sosial melakukan sinergi dalam upaya menumbuhkan wirausaha industri baru khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM). Kolaborasi ini untuk meningkatkan kelas para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Sosial melakukan sinergi dalam upaya menumbuhkan wirausaha industri baru khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM). Kolaborasi ini untuk meningkatkan kelas para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kami menindaklanjuti hasil Nota Kesepahaman dengan Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial tentang penumbuhan wirausaha baru sektor IKM bagi penerima manfaat PKH dan bidang kesejahteraaan sosial lainnya," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5).
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa saja yang dianggap sebagai wirausahawan sejati? Wirausahawan sejati menghasilkan uang dari modal orang lain, sedangkan wirausahawan biasa mendapatkan uang dari modal sendiri.
-
Kenapa Hari Koperasi Indonesia diperingati? Tujuan peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi sebagai jalan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
-
Kapan warga Sindangsari mulai menekuni usaha kerupuk emping melinjo? Banyak warga setempat yang menekuni bisnis ini sejak 1997 silam.
Gati menyampaikan, dalam implementasi program bersama tersebut, telah digelar bimbingan teknis (bimtek) sektor perbengkelan las di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 13-17 Mei 2019 ini diikuti sebanyak 20 peserta yang berasal dari empat kecamatan, yaitu Glenmore, Sempu, Licin, dan Kabat.
"Selama lima hari, mereka mendapat program bimtek tentang kewirausahaan. Kami berharap, para penerima manfaat bantuan sosial ini dapat keluar dari keterbatasan ekonomi dengan mewujudkan kemandirian ekonomi sehingga tidak bergantung pada bantuan pemerintah," tuturnya.
Dirjen IKMA optimistis, selain menjadi wirausaha baru, para lulusan program bimtek perbengkelan las ini bakal juga terserap kerja di industri pengolahan logam yang sektornya terus tumbuh positif. Jumlah industri pengolahan logam hingga saat ini lebih dari 224.000 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 370.000 orang.
"Kami yakin, setelah mengikuti bimtek ini, mereka akan mampu menerapkan nilai-nilai kemandirian, memiliki etos kerja tinggi, kreatif dan inovatif serta menjadi alumni pada program PKH tersebut," imbuhnya.
Apalagi, lanjut Gati, para peserta bimtek ini mendapat fasilitasi legalitas usaha, pengembangan pasar berbasis digital dan penyediaan akses ke sumber pembiayaan. "Sejak tahun 2015 sampai 2018, kami telah memberikan program bimtek kepada 44.294 pelaku IKM dan fasilitasi legalitas usaha kepada 11.289 IKM. Untuk tahun 2019 ini, ditargetkan penumbuhan wirausaha baru bisa lebih dari 3.000 wirausaha," papar Gati.
Dalam rangkaian kegiatan bimtek tersebut, Ditjen IKMA juga memberikan bantuan peralatan dan mesin sebagai modal usaha rintisan (startup capital). Mesin dan peralatan diberikan kepada seluruh peserta dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB), dengan harapan alat ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang usaha mereka.
"Adapun bantuan mesin dan peralatan yang kami berikan, antara lain berupa mesin trafo las, mesin cut off, mesin gerinda tangan, mesin bor tangan, kompressor, tool set dan genset," sebutnya.
Gati menambahkan, dengan tumbuhnya wirausaha baru khususnya di sektor IKM, akan menjadi salah satu sektor usaha yang berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017, jumlah IKM mencapai 4,4 juta unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 10,23 juta orang. "Dengan kontribusi tersebut, IKM memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan berkontribusi pada pengembangan sektor wirausaha yang dinamis," tandasnya.
Baca juga:
Citi Foundation dan UNESCO Jakarta Beri Pelatihan 100 Wirausaha Muda
Ada Program Wirausaha, Pendapatan Petani di Purwakarta Meningkat
Target Kepemilikan 6 Persen Wirausaha Indonesia, KEIN Fokus Kembangkan 4 Industri ini
Berkat Cicak, Wanita ini Sukses Jadi Pengusaha Ekspor dan Raup Jutaan per Bulan
Tiga Kunci Indonesia Kejar Ketertinggalan Ekonomi Versi Wapres JK
43 Entrepreneur Endeavor Indonesia Raup Pendapatan Rp 31,5 T di 2018
Kemenperin Bina 4.720 Santri Jadi Wirausaha Baru