Genjot Kinerja Ekspor, Jatim Jadi Provinsi dengan Desa Devisa Terbanyak di Indonesia
Khofifah mengaku optimistis akan mampu meningkatkan kinerja ekspor di Jawa Timur khususnya para pelaku UMKM sehingga dalan waktu yang sama juga akan bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.
Pemerintah terus menggenjot ekspor produk Indonesia guna mendorong perekonomian. Tak hanya produk industri besar, UMKM-pun juga didorong agar produk mereka menembus pasar global. salah satunya melalui dengan program desa devisa.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut desa devisa di provinsi yang dipimpinnya terbanyak se-Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Di mana produk lokal dan UMKM mendapatkan peningkatan pesanan ekspor? Tercatat, ada peningkatan pesanan ekspor yang mencapai lebih dari 4 kali lipat pada puncak kampanye 11.11 Big Sale. Dengan sejumlah pencapaian dan tren menarik di sepanjang kampanye, baik dalam pengaplikasian strategi bisnis para pelaku usaha lokal di Shopee maupun perilaku belanja online pengguna setia menjadi dasar dan landasan bagi Shopee untuk terus berinovasi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
"Kami berharap dengan bertambahnya desa devisa di Jatim bisa meningkatkan kinerja ekspor, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Khofifah dikutip dari Antara, Kamis (3/10).
Sebelumnya, Khofifah bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meresmikan enam desa devisa baru di Jatim meliputi Desa Parengan yang memproduksi tenun ikat di Kabupaten Lamongan, Desa Punjung (Olahan Jahe) di Kabupaten Pacitan, Desa Minggirsari (Kendang Jimbe) di Kabupaten Blitar, Desa Ngubalan (Kerajinan Akar Jati) di Kabupaten Ngawi.
Khofifah mengaku optimistis akan mampu meningkatkan kinerja ekspor di Jawa Timur khususnya para pelaku UMKM sehingga dalan waktu yang sama juga akan bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.
"Kami berharap kuota desa devisa dapat semakin ditambah. Sebab, secara tidak langsung desa devisa sebagai jembatan bagi produk lokal untuk menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bahkan nasional," ujar Khofifah.
Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F. Anwar mengatakan, enam desa devisa yang diluncurkan kali ini, selanjutnya akan diberikan pendampingan dan pelatihan oleh LPEI dalam rangka mendorong ke enam desa tersebut menembus pasar ekspor.
Pembiayaan Rp5,4 Triliun
Selain itu enam desa devisa ini diharapkan dapat menjadi pilot project sebagai percontohan untuk desa lainnya sehingga dapat menjadi daya ungkit untuk maju bersama menjadi desa berorientasi ekspor.
"LPEI kembali berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang akan bersama-sama mendorong 36 desa yang berada di 6 lokasi di Jawa Timur," katanya.
Lebih lanjut, Chesna F. Anwar juga menyampaikan bahwa Desa Devisa di Jawa Timur adalah yang terbanyak di Indonesia. Dia pun menambahkan, LPEI bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan pelatihan Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang melibatkan 604 peserta dan berhasil menciptakan 50 eksportir baru sampai dengan September 2022.
Selain itu dari sisi pembiayaan UKM di Jawa Timur LPEI telah menyalurkan pembiayaan ekspor sebesar Rp5,4 triliun per Juni 2022.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada LPEI atas dukungan yang diberikan melalui berbagai kerja sama yang telah dan tengah dilaksakanakan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Besar harapan kami melalui acara ini dapat mengoptimalkan sinergitas yang terjalin dalam rangka peningkatan neraca perdagangan serta mendorong pemulihan ekonomi," ujar Drajat Irawan.
(mdk/idr)