Genjot nilai ekspor, Mendag Enggar buka pasar hingga ke Sri Lanka
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan penurunan ekspor yang terjadi pada bulan Juni harus menjadi perhatian. Kemendag berencana membuka pasar ke berbagai negara. Salah satu negara yang saat ini digandeng untuk bekerja sama adalah Sri Lanka.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia selama Juni mencapai USD 11,64 milliar. Nilai tersebut turun 18,82 persen dibanding bulan Mei 2017. Sementara itu, secara year to year ekspor Juni 2017 turun 11,82 persen dibanding Juni 2016.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan penurunan ekspor yang terjadi pada bulan Juni harus menjadi perhatian. Kemendag berencana membuka pasar ke berbagai negara. Salah satu negara yang saat ini digandeng untuk bekerja sama adalah Sri Lanka.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor? Sebaliknya, Kementerian Perdagangan akan menggunakan otoritas yang dimiliki untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor. Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
"Saya telah bertemu duta besar Sri Lanka dan kita akan segera menindaklanjuti kesepakatan antara kedua kepala negara untuk menyusun Preferential Trade Agreement (PTA). Dengan Turki juga kita lakukan hal yang sama, lalu dengan Afrika segera ditindak lanjuti, dan berbagai negara lainnya," ujar Enggar di Jakarta, Kamis (20/7).
Mendag Enggar berharap, diversifikasi pasar ekspor nantinya akan mampu mengimbangi penurunan ekspor yang terjadi. Sehingga, ekspor Indonesia pada suatu saat diharapkan dapat meningkat kembali. "Kita harus lebih baik dari waktu yang lalu," ungkapnya.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance, Ahmad Heri Firdaus menilai, langkah yang diambil oleh pemerintah merupakan langkah yang baik. Upaya tersebut patut didukung dengan dengan promosi produk, dukungan biaya logistik, dan transportasi yang memadai.
"Ya itu salah satu upaya yang baik. Upaya pencarian pasar yang baru itu harus juga didukung sama promosi produk, mensupport biaya logistik dan transportasi untuk eksportir," ujar Heri.
Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan fluktuasi harga komoditas di pasar global selama Juni masih mempengaruhi perkembangan ekspor Indonesia.
"Sebelum kami merilis angka ekspor kami ingin sampaikan bahwa, selama bulan Mei sampai Juni harga komoditas di pasar global belum stabil ada menurun ada naik," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Senin (17/7).
"Melihat hal tersebut, nilai ekspor kita pada Juni mencapai USD 11,64 miliar. Nilai tersebut turun 18,82 persen dibanding bulan Mei 2017," tambahnya.
Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor juga disebabkan oleh masa Lebaran dan Ramadan yang bertepatan dengan masa libur panjang yang berdampak pada pelarangan truk masuk jalan tol.
"Nilai ekspor Juni 2017 itu lebih rendah dari Juni 2016 itu karena ada lebaran dan Ramadan. Ada libur panjang dan ada larangan kendaraan truk masuk ke jalur tol. Itu yang membuat ekspor kita turun. Kalau kita liat tren berikutnya itu akan naik lagi," jelasnya.
Komoditas ekspor non migas menyumbang 88,91 persen dari total ekspor Juni 2017. Sementara itu, kenaikan ekspor terbesar terjadi pada komoditas bubur kayu, aluminium, garam dan balerang, pupuk dan logam dasar.
"Penurunan ekspor terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, karet dan barang dari karet, kendaraan dan bagiannya dan mesin pesawat mekanik," pungkasnya.
Baca juga:
Ini kata Mendag Enggar soal matinya Pasar Glodok
Kemendag dorong pedagang RI berani promosikan produk ke luar negeri
Usai daging dan gula, Mendag Enggar akan patok harga jual beras
Industri teriak, pemerintah diminta segera buka keran impor garam
Cerita Mendag dapat ucapan terima kasih karena harga pangan stabil