Gerbong kereta buatan anak bangsa resmi beroperasi di Bangladesh
Gerbong kereta buatan anak bangsa resmi beroperasi di Bangladesh.
PT Industri Kereta Api Indonesia/INKA (Persero) berhasil membuat kereta pesanan Bangladesh. Bahkan, kereta buatan anak bangsa itu secara resmi telah beroperasi di jalur kereta Bangladesh. Bangladesh menjadi salah satu negara yang menjadi pelanggan INKA.
Perusahaan pelat merah ini mendapatkan kontrak memasok kebutuhan kereta di Bangladesh pada 2015. Sejak saat itu INKA langsung melakukan produksi dengan target penyelesaian pada akhir 2016. Dalam proses tender sendiri, INKA berhasil mengalahkan beberapa perusahaan kereta ternama dari China.
-
Apa merek motor pertama di Indonesia? Apa merek motor pertama di Indonesia? Motor pertama di Indonesia merupakan buatan Hildebrand & Wolfmüller, yang dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John C. Potter.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Bagaimana Wuling Motors membangun citra positif di Indonesia? Selain itu, Wuling juga terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, sehingga berhasil menciptakan citra yang positif di kalangan masyarakat Indonesia.
-
Apa saja varian mobil Wuling BinguoEV yang dijual di Indonesia? Varian BinguoEV Premium Range dijual seharga Rp372.000.000.Varian BinguoEV Long Range AC/D dijual seharga Rp326.000.000.Varian BinguoEV Long Range AC dijual seharga Rp317.000.000.
-
Apa saja jenis truk yang populer di Indonesia? Ada beberapa jenis truk yang populer di Indonesia. Beragam jenis truk pengangkut barang tentu sudah sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kendaraan ini biasanya digunakan untuk keperluan paket antar logistik atau sejenisnya.
-
Apa pengertian dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)? Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) merupakan biaya yang sudah ditetapkan untuk melakukan perubahan kepemilikan kendaraan bermotor.
Jumlah gerbong yang dipesan oleh Bangladesh sendiri sebanyak 150 kereta penumpang. Dari jumlah itu terbagi dalam dua jenis yaitu 100 unit Meter Guage/MG (digunakan untuk rel 1000 mm) dan 50 unit Broad Guage/BG (digunakan untuk rel 1676 mm).
Untuk yang MG tipe tempat duduk yang diaplikasikan 2-2, yaitu dua seat di sebelah kiri dan dua seat di sebelah kanan dengan di tengah-tengahnya sebagai jalan. Sementara untuk yang BG memiliki kursi 2-3.
Dalam keterangan resminya, secara model, kereta yang diekspor ke Bangladesh ini sedikit berbeda dengan yang beroperasi di Indonesia saat ini. Sesuai dengan karakteristik masyarakat Bangladesh yang masih memiliki tradisi naik penumpang hingga ke atap kereta, maka unsur utama dari kereta tersebut adalah kekokohan rangka dan body. Sementara opsi aerodinamis menjadi hal yang tidak terlalu dipertimbangkan.
"Kereta buatan INKA ini di Bangladesh dinamakan Sonar Bangla Express yang menempuh rute Kota Dhaka ke Citagong. Peresmian kereta sendiri dilaksanakan kemarin langsung oleh Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wajed," ucap Senior Manager Humas PT INKA, M Colik dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (26/6).
Dari Indonesia sendiri dihadiri oleh direksi INKA yang dipimpin oleh Direktur Utama Agus H Purnomo. Selain itu juga dihadiri beberapa perwakilan dari Kementerian BUMN dan Exim Bank.
INKA terus meningkatkan ekspansi bisnisnya ke beberapa negara baik di Asia ataupun di Timur Tengah. Selain saat ini sudah memasok Bangladesh, INKA tengah menjadikan Vietnam, Srilanka dan Mesir sebagai target eskpor gerbong kereta selanjutnya.
Baca juga:
Per April 2016, PGN miliki 7.100 Km pipa gas di Indonesia
Sambut arus mudik, KAI larang pegawainya cuti Lebaran
PGN gelar pasar murah Rp 1, 5 M di 8 daerah
Dihadiri JK, bank pelat merah ajak 3.500 anak yatim buka puasa
AP I cari utang Rp 25 T untuk kembangkan 5 bandara
2016, DPR sepakat pemerintah suntik modal 20 BUMN Rp 44,38 triliun
DPR tolak pemerintah suntik modal tiga BUMN Rp 2,5 triliun