Geser Hatono Bersaudara, Low Tuck Kwong Kini Jadi Orang Paling Kaya di Indonesia
Pria kelahiran Singapura itu merupakan pendiri Bayan Resources, perusahaan tambang di Indonesia.
Kekayaan Low Tuck Kwong naik hampir 5 persen menjadi Rp415 triliun.
Geser Hatono Bersaudara, Low Tuck Kwong Kini Jadi Orang Paling Kaya di Indonesia
Kekayaan Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong kembali menjadi orang paling kaya di Indonesia. Dia berhasil menggeser Hartono bersaudara. Dia menjadi orang terkaya di Indonesia dengan kekayaannya yang naik hingga 4,78 persen menjadi USD 27,6 miliar atau setara Rp415,3 trilliun.
- Harta Orang Kaya Indonesia Ini Hampir Setara Lima Tahun Anggaran Kementerian Pertahanan
- Low Tuck Kwong, Orang Paling Kaya di Indonesia Punya Harta Lebih Banyak dari Jack Ma
- Low Tuck Kwong, Bos Tambang yang Kini Jadi Orang Paling Kaya di Indonesia
- Perjalanan Low Tuck Kwong Bangun Perusahaan Hingga Jadi Orang Paling Kaya di Indonesia
Dua Hartono bersaudara, R. Budi Hartono dan Michael Hartono yang posisinya digeser Low Tuck Kwong harus rela kekayaan mereka turun masing masing menjadi USD 26,3 miliar atau Rp395,7 triliun dan USD 25,1 miliar atau Rp377,7 triliun.
Forbes Real Time Billionaires pada Senin (24/7) mencatat, adapun urutan keempat dalam daftar orang terkaya di Indonesia yaitu Sri Prakash Lohia dengan kekayaan USD 7,2 miliar atau Rp108,3 triliun dan Prajogo Pangestu di urutan kelima dengan kekayaan bersih USD 6,3 miliar atau Rp94,8 triliun.
Adapun Tahir dan Keluarga di urutan keeman dengan harta USD 5,2 miliar (Rp78 triliun), Chairul Tanjung di peringkat ketujuh dengan kekayaan USD 5 miliar (Rp75 triliun) serta Dewi Kam dengan kekayaan USD 4,3 miliar (Rp64,5 triliun) di peringkat kedelapan.
Djoko Susanto, kini menempati urutan kesembilan yang mengantongi kekayaan USD 4,3 miliar (Rp64,5 triliun). Djoko merupakan founder Alfamart. Peringkat 10 kini ditempat Lim Hariyanto Wijaya Sarwono dengan kekayaan USD 4,1 miliar (Rp61,5 triliun).
Sebagai informasi, Low Tuck Kwong dikenal sebagai miliuner batu bara. Pria kelahiran Singapura itu merupakan pendiri Bayan Resources, perusahaan tambang di Indonesia.
Dia juga mengendalikan perusahaan di industri energi baru terbarukan di Singapura, Metis Energy yang sebelumnya dikenal Manhattan Resources, dan memiliki kepentingan di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Adapun peran lainnya yang dijalani Low Tuck Kwong sebagai pendukung utama SEAX Global untuk membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Dikutip dari laman resmi Bayan Resources, Low Tuck Kwong memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1973 ketika dia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yakni kontraktor pekerjaan tanah, pekerjaan sipil dan struktur kelautan.Perusahaan itu dengan cepat menjadi pelopor dalam pekerjaan pondasi tiang pancang yang kompleks, dan kontraktor terkemuka di Indonesia pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Pada tahun 1988, JSI memasuki kontrak penambangan batu bara dan merupakan kontraktor tambang terkemuka hingga tahun 1998 ketika Low Tuck Kwong mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaga Perkasapratama (DPP).
Pada saat GBP belum memulai penambangan dan Terminal Batubara Balikpapan (di bawah DPP) memiliki kapasitas pengenal 2,5 juta ton per tahun