Gonjang Ganjing Ekonomi Jelang Satu Tahun Pandemi
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sebelum terjadi pandemi Covid-19 ekonomi dunia sedang dalam keadaan optimisme tinggi. Itu lantaran adanya kesepakatan mengakhiri perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sebelum terjadi pandemi Covid-19 ekonomi dunia sedang dalam keadaan optimisme tinggi. Itu lantaran adanya kesepakatan mengakhiri perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
Namun, optimisme itu sirna ketika datang pandemi Covid-19 pada Maret 2020. Wabah virus asal China itu, memberikan tekanan perekonomian global luar biasa. Terjadi kepanikan. Harga-harga komoditas di tingkat internasional terkontraksi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melemah. Aliran modal asing serempak keluar. Investor sebagian besar mencari atau memilih menanamkan modalnya ke negara-negara maju.
"Terutama Amerika Serikat yang menyebabkan nilai tukar semua negara mengalami tekanan yang luar biasa tinggi dan ini menimbulkan juga semakin kekawatiran negara melakukan pengetatan," kata dia, dalam acara RAPIM TNI-POLRI 2021, secara virtual, Senin (15/2).
Pertumbuhan ekonomi dunia di 2020 direvisi menjadi minus 3 persen. Tadinya diprediksi positif 3,3 persen. Seiring makin meluasnya Covid-19, pada Juni 2020 pertumbuhan ekonomi dunia direvisi minus 4,9 persen.
Sementara, pada kuartal terakhir 2020 mulai muncul sedikit harapan dengan ditemukannya vaksin. Bahkan pada Desember berbagai negara mulai melakukan langkah-langkah vaksinasi, dan ini kemudian menimbulkan game changer pada perekonomian dunia.
"Pada akhir tahun 2020 pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan mencapai minus atau negatif 4,4 persen. Kontraksi ini sangat sangat berbeda dengan awal tahun di mana tadinya diperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia harusnya positif 3,3 persen," jelas dia.
Dampak bagi Indonesia
Bendahara Negara itu menambahkan, bagi Indonesia dampak pandemi luar biasa. Ekonomi domestik pada kuartal I-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 2,97 persen. Ini lebih rendah. Biasanya ekonomi Indonesia rata-rata tumbuh sekitar 5 persenan.
Pelemahan ekonomi itu terjadi karena pemerintah melakukan penutupan pariwisata. "Langsung sudah memukul ekonomi kita yang biasanya tumbuh di atas 5 persen menjadi hanya 2,97 persen," imbuh dia.
Pada Maret 2020, begitu pemerintah mengumumkan terjadi Covid-19 di Tanah Air, Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB) dilakukan. Kebijakan itu membuat ekonomi terhenti. Dampaknya, ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 minus sebesar 5,32 persen.
"Suatu kontraksi sangat dalam. Ini adalah kontraksi terdalam kalau diukur dari semenjak terjadinya krisis ekonomi dan keuangan tahun 97-98," jelas dia.
Melihat ekonomi domestik tidak kunjung membaik, maka sederet upaya dilakukan. Pemerintah membuat Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang kini sudah diundangkan menjadi Undang-Undang Nomo 2 Tahun 2020. Di dalamnya mengatur pelebaran defisit menjadi di 6 persen selama 3 tahun.
Dalam aturan itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 dan juga program pemulihan ekonomi nasional. Di mana di dalamnya terdiri dari beberapa pos. Mulai dari kesehatan, perlindungan sosial, UMKM, korporasi, insentif dunia usaha di bidang perpajakan dan lainnya.
Adanya kebijakan tersebut, ekomomi domestik pada kuartal III-2020 berhasil dipulihkan yakni mencapai minus 3,49 persen. Perbaikan selanjutnya terjadi pada kuartal IV-2020, di mana ekonomi Indonesia pada waktu itu minus 2,19 persen. Dengan demikian, ekonomi sepanjang 2020 mencapai minus 2,07 persen.
(mdk/bim)