Grab Indonesia Gunakan 5.000 Kendaraan Listrik Tahun Ini
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, telah mengoperasikan lebih dari 5.000 armada kendaraan berbasis listrik tahun ini. Hal ini merupakan bentuk Grab Indonesia mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2019 tentang kendaraan berbasis listrik (KBL).
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, telah mengoperasikan lebih dari 5.000 armada kendaraan berbasis listrik tahun ini. Hal ini merupakan bentuk Grab Indonesia mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2019 tentang kendaraan berbasis listrik (KBL).
"Kami lebih dari 5.000 armada bai roda dua, roda empat, skuter dan lain-lain (sudah berbasis tenaga listrik)," kata Ridzki dalam Peringatan Hari Listrik Nasional Ke-75 secara virtual, Jakarta, Selasa (3/11).
-
Kenapa Grab menawarkan layanan motor listrik? Grab Indonesia memberikan layanan sewa motor listrik untuk para pengemudi Grab yang ingin menjadi mitra driver, namun tidak memiliki kendaraan sendiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengemudi Grab.
-
Di mana motor listrik Grab bisa dikembalikan? Pengemudi atau pengguna tidak perlu mengembalikannya usai bekerja. Sepeda motor listrik ini dapat dibawa pulang.
-
Kenapa mobil pick up tertimpa tiang listrik? “Karena tidak ketahan, pohon tersebut malah roboh menimpa kabel dan tiang tadi. Total ada dua tiang listrik dan satu tiang telepon,” tambah Dede Suprapto
-
Bagaimana cara mendaftar sebagai driver Grab motor listrik? Anda bisa mendaftar di kantor Grab terdekat atau secara online melalui situs resmi mereka, yaitu register.grab.com.
-
Kapan kejadian mobil pick up tertimpa tiang listrik terjadi? Kejadian itu berlangsung pada Minggu, 23 Juli lalu.
-
Bagaimana tiang listrik bisa menimpa mobil pick up? Berdasarkan informasi dari lokasi, robohnya tiang listrik itu bermula dari warga setempat yang tengah menebang pohon kelapa. Tak disangka, pohon kelapa justru menimpa kabel hingga membuat tiga tiang yang terhubung roboh.
Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik ini merupakan upaya Grab Indonesia untuk tidak hanya berfokus pada sistem digital di Indonesia, namun juga andil perusahaan untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. "Kami telah bekerja sama dengan PLN untuk membangun inisiatif membangun ekosistem kendaraan bermotor," imbuhnya.
Dia melanjutkan, penggunaan kendaraan listrik ternyata lebih hemat dibandingkan dengan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Penghematan penggunaan bahan bakarnya hingga 30 persen dibandingkan dengan kendaraan fosil. Sayangnya, harga kendaraan listrik di Indonesia masih tinggi, sehingga minat masyarakat untuk mulai beralih kepada kendaraan listrik masih rendah.
"Kendalanya masalah harga belinya, masih cukup tinggi," kata dia.
Untuk itu, Grab Indonesia menggunakan kendaraan listrik dengan sistem sewa kepada masyarakat. Dalam hal ini pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan Kimco, Selis dan lainnya untuk pengadaan kendaraan yang disewakan.
"Makanya kendaraan listrik ini kami gunakan pola sewa agar harganya terjangkau dan pola pengantaran barang atau makanan untuk jarak dekat," kata dia.
Saat ini Grab Indonesia akan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kementerian Keuangan untuk membantu menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik. Khususnya pola insentif pajak perusahaan jika terus menumbuhkan ekosistem kendaraan non BBM ini.
"Jangka panjangnya, apa yang bisa kita lakukan, terutama untuk pola insentif perpajakan," tandasnya.
Baca juga:
Solusi Grab Dukung Digitalisasi Jutaan UMKM Selama Pandemi dengan #TerusUsaha
Bisik-bisik Grab dan Gojek Mau Merger, Mayoshi San Sampai Turun Tangan
7.000 Titik Pasar Tradisional Masuk Sistem Pemetaan Grab
Hasil Riset Buktikan Masyarakat Indonesia Sangat Puas dengan Pelayanan Grab
Grab Dukung Optimalisasi Penyaluran KUR Lewat Platform Digital
Grab Kenalkan Teknologi Geofencing