Hadapi Tantangan Likuditas, BI Perkuat Strategi Operasi Moneter
Bank Indonesia selaku bank sentral mulai aktif melakukan beberapa upaya guna menjaga ketersediaan likuiditas perbankan.
Tantangan pengelolaan likuiditas semakin meningkat di tahun 2019, sejalan dengan berbagai faktor struktural yang mempengaruhinya ke depan.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Nanang Hendarsah menyebutkan, ada tiga faktor yang sangat berpengaruh terhadap kondisi likuiditas yaitu pertama adalah kondisi global yang semakin dinamis dan mempengaruhi arus lalu lintas modal. Kemudian perubahan pola belanja penerimaan dan belanja pemerintah.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
"Dan peningkatan kebutuhan uang kartal yang dipengaruhi oleh faktor musiman," kata dia dia Gedung BI, Jakarta, Senin (6/5).
Dia melanjutkan, potensi miss and match likuiditas jangka pendek dapat terjadi mengingat struktur mikro pasar uang yang sangat segmented, di mana likuiditas tidak terdistribusi secara merata pada sistem perbankan.
Oleh karena itu, BI selaku bank sentral mulai aktif melakukan beberapa upaya guna menjaga ketersediaan likuiditas perbankan.
"Bank Indonesia mulai aktif melakukan ekspansi moneter sejak pertengahan 2018 dan mulai mengaktifkan OPT (Operasi Pasar Terbuka) ekspansi secara reguler sejak Januan 2019," ujarnya.
Penguatan strategi operasi moneter dilakukan tanpa mempengaruhi atau melakukan perubahan stance kebijakan moneter. Selain untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas, strategi ini juga mendukung pendalaman pasar keuangan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk perubahan paradigma dan paradigma lama (one way monetary operation kontraksi) menuju ke paradigma baru (two ways monetary operation kontraksi dan ekspansi).
"Implementasi penguatan strategi operasi moneter dimaksud dilakukan Bank Indonesia mulai 6 Mel 2019," ujarnya.
Adapun yang dimaksud Two Way Monetary Operation adalah me - redistribusi likuiditas, yaitu menyerap likuiditas dari bank yang memiliki ekses likuiditas (dengan instrument kontraksi) dan menginjeksi ke bank yang kekurangan likuiditas (dengan Instrumen ekspansi).
Baca juga:
BI soal Rupiah Terperosok ke Rp 14.309 per USD: Disebabkan Dinamika Global
Apindo Harap Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan 50 bps
Dana Asing Masuk Indonesia Tembus Rp 131,1 Triliun Hingga 2 Mei 2019
Bos BI Sebut Inflasi April karena Faktor Musiman Bukan karena Fundamental
BI Terbitkan Buku Cara Indonesia Lawan Ketidakpastian Ekonomi Global 2018
BI Prediksi Kenaikan Utang Asing Belum Akan Berhenti