Hanif: Pengembangan SDM kunci potensi kelautan yang optimal
Potensi kelautan Indonesia luar biasa terlihat dari luas Indonesia didominasi laut. Selain itu, panjang garis pantainya mencapai 104.000 Kilometer dengan jumlah pulau tervalidasi sebanyak 16.056 buah.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, agar pemanfaatan potensi kelautan optimal salah satu kata kuncinya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kelautan.
"Pengembangan SDM adalah salah satu kunci agar potensi kelautan Indonesia yang melimpah, bisa dioptimalkan," kata menyampaikan dalam seminar “Pemanfaatan Demografi Indonesia di Sektor Kepariwisataan, Kebaharian, dan Ekonomi Kreatif” yang diadakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Selasa (29/8).
Ia menyampaikan, potensi kelautan Indonesia luar biasa terlihat dari luas Indonesia didominasi laut. Selain itu, panjang garis pantainya mencapai 104.000 Kilometer dengan jumlah pulau tervalidasi sebanyak 16.056 buah.
Hanya saja, dikatakan Hanif, potensi tersebut belum dikelola secara optimal, terutama dalam pengelolaan potensi kelautan secara sederhana bisa dilihat dari belum tercukupinya kebutuhan garam dalam negeri serta rendahnya konsumsi ikan penduduk Indonesia.
"Belum optimalnya pengelolaan sumber daya kelautan, karena masih rendahnya SDM Indonesia," ujarnya.
Ia menerangkan, berdasarkan data sebanyak 59,6 persen angkatan kerja hanya berpendidikan SD-SMP, 16,78 persen berpendidikan SMA, 11,34 persen berpendidikan SMK, 3 persen berpendidikan Diploma.
"Dan 9 persen yang berpendidikan sarjana," sebut Hanif mengutip hasil Mc Kansey Global Institute.
Kondisi tersebut diperparah dengan ketidaksesuaian (miss-match) antara jurusan pendidikan pekerja dengan pekerjaannya. Hanif mencontohkan, dari 15,27 juta orang tenaga kerja lulusan perguruan tinggi, hanya 5,75 juta orang (37,65 persen) yang jurusan pendidikannya sesuai dengan jabatannya.
Untuk menggenjot ketersediaan tenaga kerja terampil, ia menjelaskan, pemerintah tak hanya bisa mengandalkan jalur pendidikan formal, tetapi juga melalui pelatihan kerja di Balai Pelatihan Kerja.
"Termasuk pelatihan yang khusus terkait sektor kelautan," ujarnya.