Harapan Kadin untuk Presiden Selanjutnya, Majukan Pendidikan Hingga Permudah Perizinan
Kadin berharap calon presiden (capres) pada pemilu 2024 mampu memperbaiki sejumlah kebijakan di era pemerintahan Jokowi belum sempurna.
Kadin membeberkan berbagai harapan terhadap presiden selanjutnya di Pemilu 2024.
Harapan Kadin untuk Presiden Selanjutnya, Majukan Pendidikan Hingga Permudah Perizinan
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Mulyadi Jayabaya berharap, calon presiden (capres) pada pemilu 2024 mampu memperbaiki sejumlah kebijakan di era pemerintahan Jokowi belum sempurna.
Meski demikian, dia tidak mengungkap keunikan dari sosok Presiden Jokowi yang tidak dimiliki oleh Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan tersebut.
- Awal Mula Gibran Salah Ucap Asam Sulfat Hingga Disindir Capres Mantan Anak Buah Bapaknya
- Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin
- Adian Napitulu Bongkar Penyebab Jokowi Beda Sikap dengan PDIP: Minta Tiga Periode, Ditolak
- Jokowi: Belajar Tidak Mengenal Waktu dan Batas Usia
Pertama, dia ingin capres 2024 mendatang memiliki komitmen memajukan pendidikan Indonesia untuk mencetak generasi unggul.
Antara lain dengan memperbaiki sistem zonasi yang dinilai banyak menimbulkan praktik kecurangan di sejumlah daerah.
Menurutnya, sejumlah persoalan yang muncul akibat sistem zonasi lantaran infrastruktur di Tanah Air belum sememadai negara-negara maju lain yang telah mengadopsi sitem serupa.
Akibatnya, sejumlah anak tidak bersekolah akibat tidak diterima di sekolah yang diinginkan.
"Singapura dengan kita berapa sih? Jumlah pengusaha di kita ini? Jauh perbadingannya dengan Singapura, kenapa? Ya mungkin salah satunya SDM-nya, karena tadi itu sekolah yang sulit ya apalagi dengan sistem (zonasi), itu banyak yang nangis gak bisa sekolah," kata Mulyadi dalam acara seminar bertajuk Capres Cawapres Harapan Pengusaha, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Senin (28/8).
Kedua, dia menginginkan sosok capres 2024 mendatang mempunyai kemampuan untuk semakin memudahkan proses perizinan.
Antara lain dengan mengembalikan kewenangan perizinan usaha ke daerah dengan disertai sejumlah perbaikan pada SDM maupun teknologi.
"Karena banyak pelaku umkm di daerah tidak bisa mengakses (perizinan) ke pusat. Ongkosnya mahal, dan harus dibenahi SDM juga perangkat teknolognya agar lebi semakin cepat dan mudah," jelasnya.
Ketiga, dia ingin sosok pengganti Jokowi nantinya memiliki kemampuan dalam meningkatkan daya saing sektor pertanian Indonesia. Mengingat, sektor pertanian dalam negeri dinilai tertinggal dari sejumlah negara agraris lainnya.
"Jadi kita ingin nanti calon yang bisa perbaiki pembelian BBM subsidi bagi petani dipermudah. Dan juga pupuk subsidi harus mudah," ucapnya.
Di sisi lain, dirinya menginginkan agar jabatan Presiden Joko Widodo diperpanjang menjadi 3 periode. Menurutnya, sosok Presiden Jokowi memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki dari tiga kandidat calon presiden (capres) pada 2024 mendatang.
"Sangat disayangkan bahwa undang-undang kita tidak bisa (jabatan) presiden tiga kali. Padahal, kita pengen tiga kali kalau bisa," ujarnya.
Mulyadi menekankan pihaknya belum menentukan sosok pilihan capres 2024 mendatang, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.
"Perlu saya sampaikan sampai saat ini Ketua Umum Kadin belum menentukan pilihan (capres) ke siapa pun," pungkasnya.